Education
Peluang Emas Kuliah di Kampus Top Dunia, NUS Buka Jalur Masuk Tanpa Tes, Cukup Pakai Nilai Raport

Semarang (usmnews) – Dikutip dari kompas.com Kabar gembira datang bagi para pelajar Indonesia yang bermimpi melanjutkan pendidikan tinggi di kancah internasional. National University of Singapore (NUS), institusi pendidikan yang secara konsisten menempati peringkat atas di Asia maupun dunia, kembali membuka pintu lebar-lebar bagi calon mahasiswa internasional melalui skema pendaftaran yang jauh lebih sederhana dan aksesibel.
Berdasarkan informasi resmi yang dirilis pada pertengahan Desember 2025, NUS menawarkan jalur seleksi yang memungkinkan pelamar, termasuk lulusan SMA dari Indonesia, untuk mendaftar hanya dengan bermodalkan rekam jejak akademik sekolah, tanpa harus melalui rintangan ujian masuk tertulis yang rumit.
1. Jalur “School Report”: Penghapusan Syarat Ujian Standar

Terobosan utama dalam periode penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2026/2027 ini adalah fleksibilitas dalam persyaratan dokumen. Calon mahasiswa tidak lagi diwajibkan untuk mengikuti University Entrance Examination (UEE) atau menyertakan hasil tes standar internasional (Standardised Tests) seperti SAT, ACT, atau Advanced Placement (AP) untuk mayoritas program studi.
Kebijakan ini dikenal sebagai jalur “School Report”. Melalui jalur ini, penilaian utama dititikberatkan pada konsistensi performa akademik siswa selama di bangku sekolah menengah. Bagi pelamar dari Indonesia, ini berarti kesempatan untuk mengajukan aplikasi dengan melampirkan:
- Nilai raport semester terakhir (khususnya kelas 11 semester 2 hingga kelas 12 semester 1).
- Hasil Ujian Nasional (jika tersedia/berlaku) atau ekuivalensinya.
2. Syarat Administratif dan Validasi Dokumen
Meskipun prosesnya dipermudah, NUS tetap menjunjung tinggi integritas akademik. Calon pendaftar diwajibkan mengunggah transkrip nilai lengkap yang valid. Dokumen tersebut harus mendapatkan legalisasi resmi, berupa stempel basah dari sekolah serta tanda tangan dari kepala sekolah atau guru wali. Hal ini untuk memastikan bahwa data prestasi yang diajukan adalah otentik dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pengecualian untuk Program Kompetitif dan Syarat Bahasa
Perlu dicatat bahwa kebijakan “bebas tes” ini berlaku umum, namun terdapat pengecualian untuk program studi dengan tingkat persaingan sangat tinggi. Jurusan seperti Kedokteran (Medicine), Hukum (Law), dan Kedokteran Gigi (Dentistry) kemungkinan besar masih mensyaratkan tahapan seleksi tambahan atau kriteria penilaian khusus mengingat spesifikasi keilmuannya.
Selain itu, karena bahasa pengantar perkuliahan di NUS adalah Bahasa Inggris, kemampuan bahasa tetap menjadi syarat mutlak. Pelamar internasional wajib membuktikan kompetensi mereka melalui sertifikat tes profisiensi bahasa Inggris yang diakui secara global, seperti IELTS atau TOEFL, dengan skor yang memenuhi standar minimum universitas.
4. Seleksi Holistik: Lebih dari Sekadar Angka
Meskipun nilai raport menjadi tiket masuk utama, NUS menerapkan sistem penilaian holistik. Artinya, tim penerimaan mahasiswa baru tidak hanya melihat deretan angka di atas kertas. Faktor-faktor non-akademik turut menjadi pertimbangan krusial, meliputi:

- Kualitas pengalaman organisasi atau kepemimpinan.
- Minat dan passion terhadap bidang studi yang dipilih.
- Motivasi kuat serta kesiapan mental untuk menempuh studi di lingkungan kompetitif NUS.
5. Jadwal Penting Pendaftaran 2026/2027
Bagi siswa yang berminat, manajemen waktu menjadi kunci. NUS telah menetapkan periode pendaftaran untuk kualifikasi internasional dimulai sejak 3 Desember 2025 hingga 23 Februari 2026.
Seluruh berkas pendaftaran harus sudah diunggah sebelum batas waktu tersebut berakhir. Proses seleksi akan berlangsung ketat, dengan pengumuman hasil yang dijadwalkan secara bertahap mulai bulan Mei hingga Juli 2026.
Kebijakan ini merupakan alternatif menarik bagi pelajar Indonesia, karena memberikan pengakuan lebih besar terhadap kerja keras mereka selama di sekolah tanpa beban tambahan untuk mempersiapkan ujian masuk khusus yang seringkali memakan waktu dan biaya besar.







