Business
Pandora Tutup 100 Toko di China

Jakarta (usmnews) – Toko perhiasan kenamaan asal Denmark, Pandora, mengalami kemunduran bisnis di China. Toko perhiasan dengan volume penjualan terbesar di dunia itu menghadapi gelombang penutupan toko di Negeri Bambu.
Preferensi konsumen di China sudah mulai beralih ke produk-produk praktis yang menawarkan nilai lebih. Barang mewah macam perhiasan nampak mulai ditinggalkan.
Pandora Gandakan Penutupan Toko di China Jadi 100 Unit. Ini diumumkan dalam laporan pendapatan kuartalan perusahaan pada 15 Agustus 2025.
Penjualan Pandora di China Tembus Rp4,98 Triliun pada 2019
Namun sejak pandemi global, penjualan di China justru terus menurun. Tahun lalu, pendapatan Pandora di China anjlok, nilainya menjadi hanya seperempat dari hasil yang bisa didapatkan pada tahun 2019.
Selama tiga bulan terakhir, Wang menghabiskan US$ 1.044 atau sekitar Rp 17 juta untuk membeli setengah lusin gelang charm, tetapi sekarang ia mencoba menjual apa yang dia anggap sebagai pembelian impulsif itu di platform perdagangan barang bekas Tiongkok, Xianyu.