International
Netanyahu Trump Yakin Normalisasi Saudi, Riyadh Bersyarat

Washington (usmnews) – Netanyahu yakin normalisasi dengan Saudi segera terjadi dan akan mengejutkan banyak orang. Namun, kenyataan berkata lain. Riyadh menegaskan bahwa tanpa pembentukan negara Palestina atau setidaknya jalan menuju ke sana, normalisasi tidak akan terwujud. Sementara itu, Netanyahu justru bangga telah mencegah terbentuknya negara Palestina dan bertekad menghalangi upaya tersebut sepanjang karier politiknya, meskipun banyak pihak mengecam langkahnya yang kontroversial.
Di Gedung Putih, Trump dan Netanyahu menyoroti pencapaian masa jabatan pertama Trump, termasuk Perjanjian Abraham, yang membuka hubungan diplomatik Israel dengan beberapa negara Arab. Trump berharap dapat melanjutkan inisiatif ini untuk menormalisasi hubungan Israel-Saudi dan memperkuat kerjasama strategis di kawasan. Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan sikap Riyadh, yang menegaskan bahwa tanpa Palestina merdeka, hubungan diplomatik tidak mungkin terjadi, dan mereka tetap bersikukuh pada prinsip dasar tersebut.
Netanyahu tampaknya mengabaikan pernyataan resmi Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan bahwa sikap mereka tidak berubah dan tetap teguh. Mereka menyatakan bahwa tanpa hak sah Palestina untuk bernegara, tidak ada ruang untuk negosiasi lebih lanjut. Pernyataan ini mempertegas perbedaan mendasar antara visinya dan tuntutan Riyadh, yang semakin memperumit upaya normalisasi. Dengan keteguhan sikap Saudi, Netanyahu harus mencari solusi yang lebih konstruktif dan realistis.
Meski Netanyahu bersikeras bahwa normalisasi akan segera terwujud, Saudi tetap teguh pada prinsipnya. Sementara Israel berharap dapat memperluas hubungan diplomatik, Riyadh memastikan bahwa tanpa pemenuhan syarat utama, itu hanya harapan kosong. Arab Saudi menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur dalam posisi mereka. Dengan sikapnya yang jelas, ia menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan ambisinya, sementara diplomasi terus berlanjut dan peluang semakin menipis.