Connect with us

Sports

Mulyo Handoyo Bedah Performa Tunggal Putra, Chico Jadi Sorotan

Published

on

Jakarta (usmnews) – Performa tunggal putra Indonesia di awal tahun 2025 ini belum sepenuhnya memuaskan. Pelatih kepala Mulyo Handoyo memberikan evaluasi terhadap penampilan para pemain tunggal putra, khususnya setelah mengikuti empat turnamen besar. Indonesia hanya meraih satu gelar dari sektor ganda putri di Thailand, sementara tunggal putra belum mampu menunjukkan hasil maksimal.

Jonatan Christie menjadi satu-satunya pemain tunggal putra yang mencatatkan hasil terbaik dengan mencapai final Indonesia Masters 2025. Namun, di turnamen lainnya seperti Malaysia Open, India Open, dan Thailand Masters, hasilnya tidak memuaskan. Di Malaysia Open, Jonatan tersingkir di babak pertama, sedangkan di India Open ia mencapai semifinal. Namun, pencapaian terbaiknya adalah sebagai finalis di Indonesia Masters.

Anthony Sinisuka Ginting, yang absen di beberapa turnamen, hanya tampil di Malaysia Open. Sayangnya, ia terhenti di babak 16 besar. Ginting kemudian absen di India Open dan Indonesia Masters untuk fokus pemulihan cedera. Sementara itu, Chico Aura Dwi Wardoyo dan Alwi Farhan menghadapi tantangan tersendiri. Chico gagal melaju jauh, tersingkir di babak 32 Indonesia Masters dan 16 besar Thailand Masters. Sedangkan Alwi Farhan berhasil menembus perempatfinal di Thailand Masters setelah sebelumnya gagal di Indonesia Masters.

Mulyo Handoyo memberikan sorotan khusus terhadap fisik dan permainan para pemainnya. Ia mengaku belum puas dengan kondisi fisik para pemain, yang menurutnya masih perlu perbaikan. “Penampilan para pemain memang belum maksimal, terutama dari segi fisik. Selain itu, Mulyo menegaskan bahwa mereka harus meningkatkan taktik dan strategi permainan, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (12/2/2025).

Mulyo juga memberikan perhatian khusus kepada Chico Aura Dwi Wardoyo. Menurutnya, meskipun Chico sudah bertahan lama di Pelatnas, performanya masih menunjukkan kelemahan signifikan. “Chico sudah cukup lama di sini, sekitar 7-8 tahun, tetapi jika dilihat di turnamen, dia seperti pemain yang kurang pengalaman. Bahkan, kadang tampil seperti pemain junior,” jelas Mulyo.

Ia menambahkan bahwa pengalaman di turnamen Super 1000 seharusnya membuat Chico lebih matang. Namun, Mulyo menyatakan bahwa performa Chico yang tidak maksimal menunjukkan banyak kekurangan yang perlu dia perbaiki. Mulyo berkomitmen untuk terus bekerja keras bersama para pemain untuk meningkatkan kualitas permainan mereka.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *