Connect with us

Nasional

MTF 2025 di Surabaya Sukses Besar: 400 Paket Wisata Laris, Nilai Transaksi Ditargetkan Melebihi Capaian Tahun Lalu.

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari Kompas.com Kota Surabaya kembali menegaskan posisinya sebagai pasar pariwisata yang sangat penting di Indonesia, terbukti dengan dipilihnya kota ini sebagai lokasi penyelenggaraan Makassar Travel Fair (MTF) 2025 oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar. Acara promosi ini berlangsung meriah di Atrium Tunjungan Plaza 6 pada tanggal 1-2 November 2025, bertujuan untuk memamerkan seluruh pesona wisata, kekayaan budaya, dan kelezatan kuliner khas yang dimiliki oleh “Kota Daeng” tersebut.

Tahun ini, pameran tampil lebih komprehensif. Selain destinasi wisata, Dispar Makassar juga membawa serta produk-produk unggulan dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), meliputi kriya, tas, aksesori, serta aneka kuliner ikonik seperti coto, pallubasa, jalangkote, hingga konro. Menurut Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dispar Makassar, Yulianti Jabi, kelengkapan ini merupakan upaya untuk memberikan gambaran utuh tentang potensi Makassar.

Surabaya, Pasar Wisata Kunci dengan Konektivitas Kuat​Yulianti Jabi menekankan bahwa Surabaya adalah salah satu pasar wisata terbesar bagi Makassar, menduduki posisi ketiga setelah Jakarta dan Bali. Faktor penentu utamanya adalah lokasi yang strategis dan didukung oleh konektivitas penerbangan langsung yang mencapai tiga kali sehari. Tingginya minat masyarakat Surabaya terhadap kuliner Makassar juga menjadi potensi besar yang ingin digarap lebih lanjut.

Kolaborasi antara kedua kota ini telah menunjukkan hasil yang positif. Hingga hari kedua MTF 2025, tercatat 400 paket wisata telah terjual. Dispar Makassar menargetkan capaian tahun ini dapat melampaui hasil sebelumnya, di mana tahun lalu nilai total transaksinya hampir mencapai Rp 40 miliar, termasuk kontribusi signifikan dari pembeli asal Korea Selatan sebesar Rp 2,1 miliar.

Ikon Pinisi: Daya Tarik Utama yang Baru Dibuka untuk Publik​Daya tarik utama dalam MTF 2025 kali ini adalah promosi wisata kapal pinisi, lambang maritim Sulawesi Selatan yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak tahun 2017. Wisata kapal pinisi kini mulai dibuka untuk masyarakat umum, setelah sebelumnya hanya melayani tamu undangan.

Saat ini, Dispar Makassar mengoperasikan dua kapal pinisi dengan menawarkan tiga pilihan paket wisata: sunset sailing, one day trip, dan half day trip. Pelayaran berlangsung selama 2,5 hingga 3 jam, dengan rute yang meliputi Pulau Lae Lae, Center Point of Indonesia, hingga Tanjung Bunga Makassar, dan mampu menampung hingga 40 penumpang. Pengalaman menikmati sunset dari atas kapal, yang disebut sebagai city cruise ala Makassar, menjadi sajian istimewa bagi wisatawan.

Memperkuat Pariwisata Indonesia Timur Melalui Sinergi​Kerja sama yang terjalin antara Surabaya dan Makassar mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Surabaya, Farah Andita Ramdhani. Farah menilai hubungan kedua kota sangat solid, tidak hanya didukung oleh intensitas penerbangan yang tinggi, tetapi juga kedekatan budaya yang terlihat dari seringnya budaya Makassar ditampilkan di Surabaya, serta banyaknya restoran Makassar yang beroperasi di sana.

Menurut Farah, kedekatan geografis dan budaya ini berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat pasar wisata Indonesia Timur. Harapannya, mereka yang awalnya mengenal Makassar lewat kuliner akan tertarik berkunjung, dan sebaliknya, warga Makassar juga akan semakin mengenal potensi wisata Surabaya.

Sebagai wujud nyata kolaborasi dan pengenalan potensi daerah, rombongan Dispar Makassar juga diajak langsung menikmati wisata Sungai Kalimas oleh Dispar Surabaya. Menyambut inisiatif ini, Dispar Makassar juga tengah mempersiapkan paket wisata kapal pinisi yang lebih besar, dengan kapasitas 100 orang, durasi tiga jam, lengkap dengan fasilitas menikmati sunset, kembang api, dan makan malam, yang direncanakan bertarif sekitar Rp 275.000 per orang.

Yulianti Jabi menegaskan bahwa MTF 2025 bukan sekadar ajang promosi, melainkan sebuah bentuk kolaborasi nyata untuk memperluas jaringan industri kreatif dan pariwisata. Tujuannya adalah menjadikan MTF sebagai wadah aspirasi bagi para pelaku pariwisata untuk terus berinovasi, sehingga wisata Makassar menjadi lebih ramah budaya, berkelanjutan, dan dikenal secara lebih luas, yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi positif pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pariwisata.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *