Education
Mochtar Embut: Melodi Merdu di Panggung Kehidupan

usmtv.id (usmnews) – Sebuah petikan bait lagu “Kasih Ibu” menciptakan ikatan emosional yang mendalam, mengingatkan kita pada sosok Mochtar Embut, komponis ulung yang melahirkan lagu-lagu penuh makna. Hari ibu, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, menjadi momen spesial untuk mengenang karya-karya luar biasa Mochtar Embut. Lahir pada 5 Januari 1934, Embut menghiasi dunia musik Indonesia dengan lebih dari seratus lagu yang tetap abadi hingga saat ini.
Mochtar Embut menunjukkan bakat musikalnya sejak dini. Bahkan, sejak usia 4 tahun, dia telah mahir memainkan piano. Saat masih duduk di bangku SD dan SMP pada awal tahun 1950-an, Embut telah menciptakan lebih dari seratus lagu. Karya-karyanya seperti “Kupu-kupu di Tamanku,” “Percakapan Alam,” “Enggan,” “Biolaku,” dan “Dian” menjadi bukti kejeniusan seorang remaja.
“Di Wajahmu Kulihat Bulan”: Salah satu lagu terkenal Embut yang masih sering dinyanyikan adalah “Di Wajahmu Kulihat Bulan.” Melalui melodi yang indah, lagu ini mampu menyampaikan perasaan dan emosi dengan begitu mendalam, menciptakan kenangan abadi di hati pendengarnya.
Meski memiliki karya yang menghiasi dunia musik Indonesia, Mochtar Embut dikenal sebagai sosok pemalu dan misterius. Ia tidak suka diekspos dan enggan mendapatkan sorotan publik. Bahkan ketika mendapat tawaran untuk melanjutkan studi di Prancis dan Jepang, Embut menolak tanpa memberikan alasan yang jelas.
Kepekaan musikal Embut tidak hanya terbatas pada penciptaan lagu. Dalam beberapa festival, penonton bahkan tidak menyadari bahwa sang maestro berada di tengah-tengah mereka. Embut pernah tampil sebagai dirigen di acara festival dan menjadi orang Indonesia pertama yang memimpin orkes simfoni di Tokyo, Jepang. Prestasinya ini menjadi bukti bahwa kecanggihan musikalnya melampaui batas-batas nasional.
Meskipun tidak terlibat secara langsung dalam dunia politik, Mochtar Embut memberikan kontribusi melalui karyanya. Lagu “Mars Pemilu” yang diciptakannya untuk Pemilu di awal Orde Baru mengukir namanya dalam sejarah. Lagu ini bahkan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri/Ketua Lembaga Pemilu No 28/LPU/1970.
Mochtar Embut, sosok pemalu dengan melodi yang merdu, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia musik Indonesia. Karya-karyanya bukan hanya sekadar lagu-lagu, tetapi juga sebuah warisan seni yang menggambarkan kecerdasan dan kepekaannya terhadap kehidupan. Hari ibu menjadi kesempatan untuk mengenang jasa-jasa seorang komponis ulung yang melantunkan melodi kasih ibu, tak terhingga sepanjang masa.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id