Nasional
Misteri Kematian Kepala BPBD Belu: Pamit Beli Rokok, Fransiskus Asten Ditemukan Tewas di Dasar Jurang
Jakarta (usmnews) – Dikutip dari CNNIndonesia.com Sebuah tragedi mengejutkan datang dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pejabat setempat, Fransiskus Xaverius Asten, yang menjabat sebagai Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Belu, ditemukan dalam kondisi tewas secara mengenaskan di dasar sebuah jurang pada hari Minggu (9/11).
Ironisnya, penemuan jenazah ini mengakhiri pencarian keluarga yang dimulai dua hari sebelumnya, ketika Fransiskus pamit dari rumahnya untuk sebuah keperluan sederhana yang tak disangka menjadi momen terakhirnya bersama keluarga.
Menurut keterangan resmi dari Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Rio Penggabean, kronologi hilangnya Fransiskus dimulai pada Jumat (7/11) malam. Sekitar pukul 18.55 Wita, Fransiskus meninggalkan kediamannya yang beralamat di Jalan Pemuda, RT 04, RW 02, Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua Barat.
“Berdasarkan keterangan yang kami peroleh dari pihak keluarga, korban saat itu pergi meninggalkan rumahnya dengan alasan untuk membeli rokok,” ujar AKP Rio Penggabean, sebagaimana dilaporkan oleh detikBali pada hari Senin (10/11).
Namun, setelah pamit untuk urusan tersebut, Fransiskus tidak kunjung kembali ke rumah. Pihak keluarga kehilangannya selama hampir dua hari, hingga akhirnya kabar duka itu tiba.
Jenazah Fransiskus pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Hubertus Lau pada Minggu (9/11) sekitar pukul 10.00 Wita. Lokasi penemuan berada di jurang Sabanese, sebuah area terjal yang terletak di Jalan Trans Timor kilometer 6, tepatnya di wilayah Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum bersedia memberikan rincian lebih lanjut mengenai kondisi jenazah saat ditemukan, ataupun spekulasi mengenai penyebab kematian Fransiskus. AKP Rio Penggabean menegaskan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan intensif untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Untuk memastikan penyebab pasti kematian sang Kepala BPBD, Polres Belu telah merencanakan pelaksanaan autopsi terhadap jenazah. “Statusnya masih dalam penyelidikan,” tegas Rio. “Akan dilakukan autopsi secepatnya, tetapi kami masih harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Polda NTT,” tutupnya. Publik kini menantikan hasil penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap misteri di balik kematian tragis pejabat tersebut.