Education
Sains: Minat Turun Karena 5 Faktor, Kata Dosen UGM
Jakarta (usmnews) – Sains menarik perhatian karena minat siswa terhadapnya menurun drastis. Masyarakat menyoroti penurunan minat belajar fisika di media sosial. Dr. Wiwit Suryanto, Wakil Dekan FMIPA UGM, menjelaskan lima faktor utama penyebab fenomena ini. Ia menyoroti metode pengajaran yang monoton, kurangnya praktik nyata, minimnya figur inspiratif, kurikulum kaku, dan fasilitas laboratorium terbatas. Kondisi ini memicu keprihatinan dan menuntut aksi segera dari pendidik serta pembuat kebijakan.
Pertama, guru dan sekolah jarang menunjukkan praktik sains yang relevan dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa sulit mengaitkan teori dengan aplikasi. Kedua, metode pengajaran yang mengutamakan hafalan mengurangi kesempatan eksplorasi ide baru. Selain itu, pihak terkait harus aktif mempromosikan sains melalui media dan program mentorship agar minat belajar kembali meningkat. Ketiga, kurangnya figur inspiratif membuat siswa kehilangan role model yang mendorong mereka mendalami ilmu tersebut.
Keempat, kurikulum saat ini tidak mendorong eksplorasi karena fokus pada hafalan dan definisi. Kelima, fasilitas laboratorium di banyak sekolah terbatas sehingga siswa tidak mendapat kesempatan praktik langsung. Akibatnya, mereka merasa frustasi dan kehilangan motivasi. Di sini, sains berfungsi sebagai jembatan untuk mengembangkan kreativitas serta pemahaman konseptual yang mendalam.
Penurunan minat mengancam daya saing bangsa di era teknologi global. Wiwit menyarankan agar pemerintah dan institusi pendidikan segera mengubah kurikulum serta meningkatkan fasilitas untuk mengembalikan semangat belajar siswa. Pendekatan baru ini diharapkan dapat menyiapkan generasi siap bersaing di kancah global dan mendorong riset nasional. Sains memainkan peran penting dalam menggerakkan inovasi. Sains mendukung kreativitas dan solusi inovatif yang memperkuat daya saing nasional.
Pada akhirnya, pemerintah, sekolah, dan masyarakat berkolaborasi dengan mengubah kurikulum dan meningkatkan fasilitas guna mengembalikan antusiasme siswa. Mereka menghadirkan role model dan menyelenggarakan seminar inspiratif untuk mengubah persepsi belajar. Jika semua pihak berkomitmen, sains akan tumbuh dan mendorong inovasi demi kemajuan bangsa. Pembelajaran sains mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global serta meningkatkan kualitas dan daya saing nasional.