Connect with us

Lifestyle

Mimpi Basah: Mengelola Dampaknya Saat Puasa Ramadan

Published

on

Jakarta (usmnews) – Pertama-tama, kita pahami bahwa pria dewasa mengalami mimpi basah sebagai proses alamiah. Dalam mimpi, air mani keluar ketika seseorang tidur karena mimpi bersifat erotis. Secara umum, keluarnya air mani akibat onani atau bermesraan dengan pasangan tanpa hubungan badan dapat membatalkan puasa. Namun, mimpi basah berbeda karena hal itu terjadi di luar kendali manusia.

Selanjutnya, para ulama menegaskan bahwa mimpi basah tidak menggugurkan puasa. Mereka menjelaskan bahwa mimpi terjadi secara otomatis saat seseorang tidur nyenyak dan tidak memiliki kendali atas mimpi yang muncul. Selain itu, hadis Nabi menegaskan bahwa keluarnya air mani saat mimpi basah tidak membatalkan puasa. Oleh karena itu, para ahli syariat menegaskan bahwa mimpi terjadi secara alami tanpa disengaja.

Baca Juga : Asam Lambung Reda dengan Resep Sehat ala dr. Zaidul Akbar

Ketika seseorang mengalami mimpi pada bulan Ramadan, para ulama mewajibkan dia untuk segera mandi junub. Proses mandi junub membersihkan hadas besar yang menempel akibat keluarnya air mani. Setelah mandi junub, umat Muslim dapat melanjutkan puasa dan ibadah lainnya seperti biasa. Dengan demikian, aktivitas ibadah tetap berlangsung normal meskipun terjadi mimpi.

Selain itu, kita juga memahami bahwa Allah tidak memberikan aturan khusus kepada orang yang sedang tidur. Saat tidur, akal manusia beristirahat dan tidak menjalankan fungsinya secara sadar. Oleh karena itu, para ulama menyatakan bahwa mimpi basah merupakan proses alami yang terjadi tanpa disengaja dan tidak membatalkan puasa. Akhirnya, dengan memahami hal ini, umat Muslim dapat lebih tenang menjalankan ibadah puasa Ramadan tanpa rasa bersalah atas mimpi yang terjadi secara otomatis.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *