International
Miliarder Elon Musk Blakblakan Gunakan Narkoba, Klaim Membantunya Jalankan Tesla

WASHINGTON (usmnews) – Elon Musk, miliarder Amerika Serikat yang dikenal sebagai bos di balik Tesla dan SpaceX, telah secara terang-terangan mengakui penggunaannya atas narkoba jenis ketamin. Musk mengklaim bahwa penggunaan ketamin tersebut membantu dirinya dalam menjalankan perusahaan mobil listrik, Tesla. Sebelumnya, berita telah melaporkan bahwa Musk menggunakan ketamin untuk mengatasi depresi. Namun, penggunaan ketamin olehnya telah menimbulkan keprihatinan di kalangan anggota dewan direksi di Tesla dan SpaceX, yang khawatir bahwa hal tersebut dapat berdampak besar bagi kesehatan Musk dan stabilitas bisnisnya yang besar.
Komentar terbuka Musk terkait penggunaan ketamin ini dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Don Lemon. Musk menyatakan bahwa ketamin membantu dalam mengatasi kondisi kimiawi negatif di otaknya, seperti depresi, dan membantunya keluar dari kerangka berpikir negatif. Dia juga menegaskan bahwa penggunaan ketamin dilakukan dalam jumlah kecil, sekitar setiap dua minggu sekali, dan dengan resep dari dokter.
Namun, pernyataan Musk ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dampak dari penggunaan ketamin tersebut terhadap perusahaan dan hubungan investornya. Musk menyatakan keyakinannya bahwa penggunaan ketamin tidak akan berdampak pada kontrak pemerintah atau hubungan investornya, karena menurutnya yang penting adalah eksekusi dan penciptaan nilai bagi investor. Namun, beberapa pihak masih mempertanyakan stabilitas kepemimpinan Musk dalam perusahaan, terutama setelah kejadian kontroversial sebelumnya terkait penggunaan narkoba.
Perlu dicatat bahwa Musk tidak hanya terlibat dalam kontroversi terkait penggunaan ketamin. Sebelumnya, dia juga dilaporkan menggunakan berbagai jenis narkoba lainnya seperti LSD, kokain, ekstasi, dan jamur psikedelik, sering kali di pesta-pesta swasta di seluruh dunia. Hal ini menimbulkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk mantan direktur di Tesla, Linda Johnson Rice, yang meninggalkan posisinya sebagai dewan direksi pada tahun 2019 karena kekhawatiran akan perilaku tidak menentu Musk dan penggunaan narkoba.
Kritik terhadap perilaku Musk tidak hanya berasal dari internal perusahaan, tetapi juga dari pihak luar, termasuk NASA. Pada tahun 2018, Musk mendapat masalah dengan NASA setelah terlihat mengonsumsi mariyuana di acara Joe Rogan Show. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak perilaku Musk terhadap perusahaan dan menyebabkan dilakukannya tes narkoba secara acak terhadap personel SpaceX.
Kontroversi terkait penggunaan narkoba oleh Musk telah mengundang perhatian luas, terutama dalam kaitannya dengan peran kepemimpinan dalam perusahaan besar seperti Tesla dan SpaceX. Meskipun demikian, Musk tetap mempertahankan bahwa penggunaannya tidak akan mengganggu kinerja perusahaannya, namun dampak dari kontroversi ini masih akan terus menjadi perdebatan yang berkembang.