Lifestyle
Meutya Hafid jajal pengalaman perdana gowes ke kantor Komdigi

Kabupaten Bekasi (usmnews) – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membagikan momen perdananya menggowes sepeda untuk bekerja ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Rabu pagi.
Sejak 2020, ia rutin bike to work sebagai anggota parlemen, dan kini sebagai menteri, ia kembali melanjutkan kebiasaan tersebut.
“Dulu saya belum punya anak, tapi kalau sekarang kalau setiap hari mungkin belum sanggup karena hari-hari ini saya harus antar anak sekolah dulu baru ke kantor. Tapi rasanya mau mulai rutin lagi. Ia mengatakan kepada wartawan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, bahwa ia berencana menggowes sepeda ke kantor dua kali seminggu.
Setelah sering bike to work sejak 2020 saat menjadi anggota parlemen, ia kembali menjalankan kebiasaan itu sebagai menteri.
“Dulu saya belum punya anak, tapi kalau sekarang kalau setiap hari mungkin belum sanggup karena hari-hari ini saya harus antar anak sekolah dulu baru ke kantor. Tapi rasanya mau mulai rutin lagi. Pelan-pelan, mungkin seminggu dua kali bisa kali ya,” katanya saat ditemui wartawan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Meutya mengusulkan berkantor dengan sepeda sebagai bagian dari transportasi umum yang ramah lingkungan, menanggapi usulan masyarakat agar pejabat publik menggunakan transportasi umum.
Akhirnya, ia mengunjungi Kantor Kementerian Komdigi bersama teman-temannya dari komunitas Bike to Work meski hujan mengguyur Jakarta pagi ini.
Bagi Meutya, menggowes sepeda ke kantor adalah cara menjaga kesehatan agar tetap bugar dalam menjalankan tugas sebagai menteri.
Kegiatan ini memberi Meutya inspirasi untuk mendorong pegawainya menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari penilaian performa.
“Tadi baru terpikir habis gowes, kita akan mendorong kebijakan untuk menilai pegawai dari tingkat kesehatannya. Karena kita yakin semakin sehat, maka produktivitas makin baik, ide-ide juga makin baik ketika pegawai kita menjaga kesehatannya.
“Mudah-mudahan langkah ini bisa diikuti, tidak harus naik sepeda, jalan kaki atau lari juga boleh,” kata Meutya.