Business
Menyongsong Operasional Stasiun Jatake, Wajah Baru Konektivitas Tangerang di Awal 2026

Semarang (usmnews) -Dikutip dari finance.detik.com Kabar gembira datang bagi masyarakat pengguna transportasi publik di wilayah Tangerang dan sekitarnya. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, tengah bersiap untuk meresmikan Stasiun Jatake pada Januari 2026 mendatang. Stasiun baru yang secara administratif terletak di perbatasan Kelurahan Jatake dan Kelurahan Kadusirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang ini, kini telah memasuki tahap finalisasi pembangunan.
Urgensi dan Latar Belakang Pembangunan
Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menegaskan bahwa kehadiran Stasiun Jatake merupakan respons strategis terhadap lonjakan kebutuhan transportasi di kawasan penyangga Jakarta. Data operasional menunjukkan tren pertumbuhan penumpang yang sangat signifikan di lintas Rangkasbitung dalam beberapa tahun terakhir.
Tercatat pada tahun 2022, jumlah pengguna berada di angka 43.317.716 orang. Angka ini melonjak drastis menjadi 62.085.471 pengguna pada tahun 2023, dan terus merangkak naik hingga 69.999.362 pengguna pada 2024. Bahkan, dalam periode Januari hingga November 2025 saja, volume penumpang telah menembus angka 70.496.181 orang. Statistik ini menjadi landasan kuat mengapa Stasiun Jatake sangat dibutuhkan untuk memecah kepadatan dan mendekatkan akses layanan kereta api kepada masyarakat di area yang sedang berkembang pesat tersebut.

Konsep Modern Berbasis TOD
Stasiun Jatake tidak hanya dibangun sebagai tempat naik-turun penumpang, melainkan dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini bertujuan mengintegrasikan fungsi transportasi massal dengan kawasan aktivitas masyarakat secara mulus.
Dibangun di atas lahan seluas 2.435 meter persegi, stasiun ini memiliki bangunan megah tiga lantai dengan total luas mencapai 3.000 meter persegi. Lokasinya berada tepat di Kilometer 37+045 pada lintas Tanah Abang–Rangkasbitung. Untuk mendukung operasional, stasiun ini dilengkapi dengan peron sepanjang 250 meter dan lebar 6 meter, yang diproyeksikan sanggup melayani hingga 20.000 penumpang setiap harinya.
Fasilitas Lengkap dan Layanan Terintegrasi
Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, memaparkan bahwa fasilitas di Stasiun Jatake dirancang menyeluruh demi kenyamanan pengguna Commuter Line.
- Interior: Gedung stasiun menyediakan area aktivitas penumpang yang nyaman, zona komersial untuk kebutuhan belanja harian, serta ruang perkantoran operasional KAI.
- Eksterior: Area luar stasiun dilengkapi dengan fasilitas parkir yang akomodatif untuk kendaraan roda empat, roda dua, hingga sepeda. Selain itu, terdapat lahan seluas 4.000 meter persegi yang disiapkan untuk pengembangan lanjutan di masa depan.
Kehadiran stasiun ini juga akan menambah simpul pemberhentian baru dalam rute Commuter Line Tanah Abang–Rangkasbitung. Posisi Stasiun Jatake akan berada di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang, sehingga urutan layanan akan semakin rapat mulai dari Tanah Abang, Cisauk, Cicayur, Jatake, Parung Panjang, hingga ke Rangkasbitung. Hal ini diharapkan mampu mendistribusikan penumpukan penumpang secara lebih merata.

Progres Fisik dan Kesiapan Operasional
Hingga penghujung November 2025, progres konstruksi Stasiun Jatake telah menyentuh angka 98,56%, yang meliputi penyelesaian prasarana utama dan fasilitas penunjang. Saat ini, fokus utama KAI dan DJKA adalah melakukan serangkaian uji coba prasarana dan kesiapan operasional (testing and commissioning).
Tahapan krusial ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh aspek keselamatan (safety) dan keamanan (security) telah memenuhi standar ketat sebelum stasiun dibuka untuk umum. Sinergi antara KAI dan pemerintah ini mencerminkan komitmen kuat untuk menghadirkan layanan transportasi yang tidak hanya andal, tetapi juga mampu menjadi tulang punggung mobilitas harian masyarakat serta pendorong roda ekonomi di kawasan Tangerang.







