Tech
Menyingkap Tabir iPhone Fold: Revolusi Desain Apple Menuju Era Ponsel Lipat
Semarang (usmnews) – Dikutip dari inet.detik.com Antusiasme dunia teknologi kembali memuncak seiring bocornya informasi mendetail mengenai iPhone Fold, perangkat lipat perdana yang tengah dipersiapkan oleh raksasa teknologi, Apple. Informasi terbaru ini tidak sekadar rumor angin lalu, melainkan didasarkan pada bocoran render berbasis Computer-Aided Design (CAD) yang biasanya digunakan sebagai acuan teknis bagi produsen aksesori. Data ini mengungkap arah desain radikal dan spesifikasi teknis yang menandai babak baru dalam sejarah perangkat mobile Apple. Filosofi Desain: Lanskap yang Mengutamakan Produktivitas. Salah satu kejutan terbesar dari bocoran ini adalah pendekatan Apple terhadap rasio layar. Berbeda dengan banyak pesaingnya, iPhone Fold kabarnya dirancang untuk menghindari bentuk layar dalam yang persegi. Apple memilih orientasi landscape (mendatar) saat perangkat dibuka.
Keputusan strategis ini diambil demi menjaga ekosistem perangkat lunak yang mulus; dengan mode ini, kompatibilitas aplikasi iPad dapat dipertahankan tanpa menuntut para pengembang melakukan perombakan besar-besaran pada kode aplikasi mereka. Secara dimensi, perangkat ini menawarkan spesifikasi yang impresif:Layar Utama (Dalam): Membentang seluas 7,76 inci secara diagonal dengan resolusi tajam 2.713 x 1.920 piksel. Keunggulan utamanya adalah penggunaan teknologi Under-Display Camera (kamera di bawah layar), yang memungkinkan tampilan layar bersih total tanpa gangguan notch (poni) maupun punch-hole. Layar Sekunder (Luar): Berukuran 5,49 inci dengan resolusi 1.422 x 2.088 piksel, menggunakan desain hole-punch minimalis dengan teknologi Hole-In-Active-Area (HIAA) agar lubang kamera terlihat rapi dan tidak mengganggu. Aspek ketipisan juga menjadi fokus utama rekayasa teknik Apple.
Saat dilipat, ketebalannya hanya 9,6 mm, namun angka ini menyusut drastis menjadi 4,8 mm saat perangkat dibuka, menjadikannya salah satu gadget tertipis di kelasnya. Kompromi Fitur dan Kembalinya Touch ID. Demi mengejar desain ultra-tipis tersebut, Apple tampaknya harus mengambil keputusan berani: menghilangkan fitur ikonik Face ID. Sensor pengenalan wajah yang canggih dinilai terlalu kompleks dan memakan ruang, sehingga berpotensi menambah ketebalan perangkat. Sebagai gantinya, Apple dikabarkan akan “menghidupkan kembali” sensor sidik jari Touch ID yang ditempatkan di sisi samping bodi (tombol power).Di sektor fotografi, iPhone Fold tetap tampil garang meski dengan faktor bentuk baru. Bagian belakangnya dihiasi modul kamera berbentuk oval—mirip dengan rumor desain iPhone Air—yang menampung dua sensor kamera beresolusi 48 MP.
Ini menegaskan bahwa Apple tidak mengorbankan kualitas foto demi fleksibilitas layar. Selain itu, struktur engsel telah diperkuat untuk daya tahan jangka panjang, dipadukan dengan panel fleksibel generasi baru yang diklaim mampu meminimalisir crease atau bekas lipatan yang selama ini menjadi momok ponsel lipat. Peta Jalan Masa Depan dan Jadwal RilisBocoran dari sumber terpercaya, Digital Chat Station, juga menemukan jejak kode internal yang mengindikasikan bahwa prototipe iPhone Fold sedang diuji menggunakan versi awal iOS 26 (secara internal dilabeli iOS 19). Hal ini menyiratkan bahwa iPhone Fold adalah bagian dari visi jangka panjang Apple yang terintegrasi dengan pengembangan perangkat Extended Reality (XR) hingga robotik.
Namun, bagi para penggemar yang sudah tidak sabar, tampaknya harus menahan diri lebih lama. Analis ternama Ming-Chi Kuo memberikan prediksi realistis bahwa Apple masih menghadapi tantangan manufaktur dan hasil produksi (yield) pada komponen layar lipatnya.Pengumuman: Diprediksi baru akan terjadi pada paruh kedua tahun 2026.Ketersediaan Pasar: Penjualan massal kemungkinan baru dimulai pada awal 2027.Dengan segala kecanggihan tersebut, iPhone Fold diproyeksikan menjadi perangkat paling eksklusif dan premium dari Apple, dengan estimasi harga mencapai USD 2.400 atau setara dengan Rp 37 juta.