Nasional
Menkomdigi Ajak Pejabat Naik Transportasi Umum

Jakarta (usmnews) – MTI mendorong pejabat pemerintah naik transportasi umum seminggu sekali, sementara Menkomdigi Meutya Hafid tertarik bersepeda ke kantor.
“Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan, ‘Tertarik naik sepeda sesekali. Semoga masih kuat,’ kepada wartawan pada Minggu (2/2/2025).”
Meutya mengatakan bahwa ia menempuh jarak 15 km menuju kantor Komdigi dari kediamannya. Beberapa waktu lalu, Meutya terbiasa bersepeda dengan road bike sejauh 40-50 km, dan dalam sebulan sekali, ia dapat bersepeda sejauh 100 km.
Ia mengatakan, “Nanti kita coba dulu ya, sudah lama nggak sepedaan semoga masih kuat he-he.”
Meutya bercerita bahwa saat rutin bersepeda, ia sering gowes bersama Gubernur terpilih Jakarta, Pramono Anung, tiga kali seminggu. Ia berencana kembali menggunakan sepeda ke kantor sesekali.
Ia menambahkan, “Sesekali toh (bersepeda ke kantor), ini nggak tiap hari he-he.”
MTI sebelumnya menilai bahwa pejabat seharusnya menggunakan transportasi umum. MTI menyatakan bahwa memprioritaskan pejabat yang di jalan dapat memicu kecemburuan.
Djoko Setijowarno menyarankan, kemacetan yang semakin parah di Jakarta, agar membatasi pengawalan hanya untuk Presiden dan Wakil Presiden.
Hal ini, menurutnya, sangat penting mengingat jumlah pejabat negara lainnya yang seharusnya tidak perlu mendapat pengawalan seperti Presiden dan Wakil Presiden. Dengan demikian, pengaturan ini akan lebih efisien.
Pejabat negara lainnya tidak perlu dikawal seperti halnya Presiden dan Wakil Presiden. Jika memang perlu rapat, angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya setara dengan kota-kota di dunia, yakni 89,5 persen wilayah Jakarta.”
Djoko mengajak pejabat negara untuk membiasakan diri menggunakan angkutan umum dan mengusulkan agar pejabat minimal sekali seminggu naik angkutan umum.
Dia mengatakan, “Pejabat negara seharusnya membiasakan diri menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu. Dengan bercampur dengan masyarakat umum, mereka akan mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan masyarakat.”