Education
Mengoptimalkan Peran Betis sebagai “Jantung Kedua” Manusia
Semarang (usmnews) – Dikutip dari detikHealth Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh sebuah unggahan viral di Instagram yang membahas fungsi krusial otot betis sebagai “jantung kedua” bagi tubuh manusia. Fenomena ini bukanlah sekadar istilah kiasan semata, melainkan fakta medis yang divalidasi oleh dr. Vito A. Damay, SpJP, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah.Dr. Vito menjelaskan bahwa secara fisiologis, jantung di rongga dada bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Namun, untuk mengembalikan darah dari bagian bawah tubuh kembali ke atas melawan gravitasi, tubuh memerlukan bantuan mekanisme pompa otot. Di sinilah otot betis (calf muscle pump) memainkan peran vitalnya. Saat kita bergerak aktif, kontraksi otot betis menekan pembuluh darah vena, mendorong darah naik kembali ke jantung. Oleh karena itu, menjaga kekuatan dan kesehatan otot ini menjadi prioritas yang tidak boleh diabaikan.
Strategi Latihan Utama:
Jalan Cepat, menurut dr. Vito, cara paling mendasar dan efektif untuk melatih “jantung kedua” ini adalah dengan rutin melakukan jalan kaki cepat (brisk walking). Berikut adalah panduan intensitas dan durasinya: Frekuensi & Durasi: Idealnya dilakukan setiap hari. Jika tidak memungkinkan, usahakan minimal 5 hari dalam seminggu dengan durasi 30 menit per sesi. Adaptasi Pemula: Bagi mereka yang belum terbiasa berolahraga, tidak perlu memaksakan diri. Mulailah secara bertahap dengan durasi 10-15 menit, lalu tingkatkan perlahan hingga mencapai target 30 menit. Teknik & Intensitas: Kunci efektivitasnya terletak pada intensitas moderate. Tandanya adalah napas mulai terasa agak terengah-engah, namun Anda masih sanggup berbicara (talk test). Dr. Vito juga menekankan teknik langkah: langkah pendek namun cepat jauh lebih efektif dalam memicu pompa betis dibandingkan langkah panjang tetapi lambat. Variasi Gerakan Penguat Otot, selain jalan cepat, dr. Vito menyarankan variasi gerakan spesifik untuk menargetkan otot betis lebih dalam.
Gerakan ini sangat praktis dan bisa dilakukan di mana saja: Heel Raises (Naik-Turun Jinjit): Gerakan mengangkat tumit ini bisa dilakukan sebanyak 10 hingga 20 kali repetisi dalam satu set.Toe Walking (Jalan Jinjit): Berjalan dengan bertumpu pada ujung jari kaki selama 10 hingga 20 detik. Jalan Menanjak: Memanfaatkan kontur jalan yang miring atau menanjak untuk memberikan beban lebih pada betis. Solusi untuk Pekerja Kantoran (Sedentary)Bagi Anda yang gaya hidupnya banyak duduk atau bekerja di depan meja, risiko sirkulasi darah terhambat jauh lebih besar. Dr. Vito memberikan “resep” sederhana untuk melawan efek negatif ini: Aturan 45-60 Menit: Setiap 45 hingga 60 menit duduk, luangkan waktu sejenak untuk melakukan jinjit selama 20 detik dilanjutkan dengan jalan di tempat selama 1 menit. Kebiasaan kecil ini, jika dilakukan sesering mungkin, sudah cukup untuk mengaktifkan kembali pompa betis dan mencegah darah menggenang di kaki.
Mengapa Hal Ini Sangat Penting? Melatih otot betis bukan sekadar untuk estetika atau kekuatan kaki, melainkan investasi kesehatan jangka panjang. Dengan memaksimalkan fungsi “jantung kedua” ini, Anda akan mendapatkan sederet manfaat vital:Mencegah Varises: Membantu katup pembuluh darah bekerja lebih ringan sehingga mencegah pelebaran pembuluh darah vena. Mengurangi Edema: Mencegah pembengkakan pada kaki akibat penumpukan cairan.Mencegah Penggumpalan Darah: Sirkulasi yang lancar mengurangi risiko Deep Vein Thrombosis (DVT) yang bisa mematikan. Meringankan Kerja Jantung: Jantung pusat tidak perlu bekerja terlalu keras karena terbantu oleh pompa otot.Sirkulasi Optimal: Memastikan aliran darah ke seluruh tubuh berjalan lancar.