Education
Mengenal Tanaman Obat: Manfaat, Karakteristik, dan Cara Budidayanya

SEMARANG (usmnews) – Tanaman memiliki banyak jenis, salah satunya adalah tanaman yang memiliki kandungan sebagai obat. Tanaman obat adalah jenis tumbuhan yang sebagian atau seluruh bagian tumbuhannya dipakai sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan. Jenis tanaman ini dipakai untuk penyembuhan suatu penyakit atau pencegahan penyakit. Masyarakat Indonesia tentu mengenal tanaman obat karena terbiasa mengonsumsinya. Tanaman obat yang dikonsumsi biasa dikenal dengan jamu. Tanaman obat ini mengalami perkembangan dengan adanya pendekatan ilmiah dalam pembuktian khasiat, keamanan, dan teknik pengolahannya.
Mari kita mengenal tanaman obat dengan mempelajari materi berikut!
Karakteristik Tanaman Obat
Tanaman obat tentu memiliki karakteristik yang menunjukkan khasiat sebagai obat. Karakteristik tanaman obat dapat dilihat berdasarkan lokasi budidaya, metode perbanyakan atau perkembangbiakannya, siklus hidup atau umur panen, ciri fisik, dan intensitas budidayanya. Berikut penjelasannya:
Lokasi Budidaya
Tanaman obat dapat dibudidayakan pada dataran tinggi dengan ketinggian minimal 700 mdpl. Contoh tanamannya seperti rosemary dan mint. Selain di dataran tinggi, tanaman obat juga dapat dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 200 mdpl. Contoh tanamannya seperti tanaman rimpang, yaitu jahe dan kencur.
Bagian-Bagian Tanaman Obat yang Dibudidayakan
Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tidak hanya berupa satu bagian saja. Tiap-tiap tanaman memiliki bagian-bagian tertentu yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bagian-bagian tersebut dapat berupa akar, batang, kulit batang, daun, bunga, buah, rimpang, umbi, dan biji.
Cara Perkembangbiakan
Tumbuhan dapat diperbanyak atau dikembangbiakkan dengan cara generatif dan vegetatif. Berikut penjelasannya:
Perbanyakan Generatif
Perbanyakan tanaman obat secara generatif dilakukan menggunakan biji. Perbanyakan ini dilakukan pada tanaman tertentu yang bila diperbanyak dengan cara vegetatif kurang efisien, misalnya pada adas, ekinase, sambiloto, dan rosela. Perbanyakan secara generatif juga ditujukan untuk menyediakan batang bawah yang selanjutnya akan diokulasi atau disambung dengan batang atas dari tanaman sejenis bervarietas unggul, misalnya pada tanaman kina, jambu, dan jeruk.
Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti akar, batang, atau daun. Kelebihan perbanyakan vegetatif, yaitu tanaman lebih cepat bereproduksi, dapat diterapkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji, sifat-sifat yang lebih baik pada induknya dapat diturunkan, serta dapat tumbuh pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena memiliki sistem perakaran yang dangkal.
Tahapan Budidaya Tanaman Obat
Budidaya tanaman obat dilakukan dengan melewati tahapan-tahapan secara urut. Berikut tahapan-tahapan dalam budidaya tanaman obat:
Persiapan dan Pengolahan Tanah
Tanah adalah media tanam yang biasa digunakan karena mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Jika akan melakukan budidaya tanaman obat, maka harus mempersiapkan lahan dan pengolahan lahan dengan baik agar hasilnya juga baik.
Persiapan Bibit
Kegiatan pembibitan merupakan tindakan kultur teknis dalam upaya mengelola perkecambahan benih agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi bahan tanaman (bibit) sehingga bibit tersebut dapat ditanam di lahan ataupun pot dan dapat tumbuh dengan baik. Bibit yang telah diseleksi kemudian ditanam di areal budidaya. Bibit tersebut merupakan bibit yang sehat dan pertumbuhannya baik. Pemindahan bibit ke lapangan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore.
Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan tanaman, terdapat kegiatan pemupukan, penyiraman, penyiangan dan pembubunan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Referensi
Kardinan, I. A. (2003). Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. AgroMedia.
Syamsir, E. (2015). Budidaya Tanaman Obat. Bogor: SEAFAST Center IPB.