Business
Mendag Ajak Prioritaskan Produk Dalam Negeri di Ramadhan

Jakarta, (usmnews) – Mendag Budi Santoso mengimbau masyarakat untuk mengutamakan produk dalam negeri menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Ia menegaskan pentingnya tidak membeli pakaian bekas impor yang masuk secara ilegal, mengingat dampaknya yang dapat merugikan industri lokal dan membahayakan kesehatan.
Menjelang Idul Fitri, biasanya konsumsi masyarakat meningkat, baik dalam hal pangan maupun sandang. Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat agar lebih bijak memilih produk, dengan mengutamakan produk dalam negeri. Ia juga menyoroti maraknya pakaian bekas impor yang tjual dengan harga murah.
“Pakaian bekas impor itu ilegal dan berbahaya,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Kamis. Menurut Budi, semakin maraknya pakaian bekas asal impor yang beredar bisa mengancam industri garmen lokal. Pakaian bekas berpotensi membawa penyakit atau bahan berbahaya, seperti kapang yang dapat menyebabkan gatal, alergi, atau infeksi kulit.
Mendag juga menyarankan beberapa langkah untuk menanggulangi peredaran pakaian bekas asal impor. Salah satunya adalah pengawasan terhadap barang-barang yang masuk secara ilegal. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak terkait dengan perdagangan pakaian bekas dalam negeri.
“Karena pakaian bekas telah dilarang impor, dibutuhkan sinergi antara Ditjen Bea dan Cukai, Bakamla TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk mengawasi pelabuhan tikus dan jalur tidak resmi,” tambahnya. Budi mendorong industri garmen bermitra dengan IKM dan pedagang pakaian bekas.