Business

Membidik “Mercy Harga Bajaj”: Strategi Jitu Lo Kheng Hong Menyongsong 2026

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari bisnis.com, Dalam dunia pasar modal Indonesia, nama Lo Kheng Hong (LKH) telah menjadi sinonim dengan kesuksesan investasi nilai (value investing).

Menyambut tahun 2026, investor kawakan yang sering dijuluki sebagai Warren Buffett-nya Indonesia ini kembali menegaskan filosofi utamanya yang sederhana namun sangat efektif: berburu saham “Mercy harga Bajaj”.

Istilah ikonik ini merujuk pada strategi mencari perusahaan-perusahaan berfundamental premium (sekelas Mercedes-Benz) yang, karena anomali pasar atau ketakutan investor, sedang diperdagangkan dengan harga sangat murah (sekelas Bajaj).

Filosofi di Balik “Mercy Harga Bajaj”

Inti dari pandangan Lo Kheng Hong untuk periode investasi menuju 2026 adalah keyakinan bahwa pasar modal tidak selalu efisien. Seringkali, emiten dengan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), aset yang melimpah, dan kemampuan mencetak laba yang konsisten justru dihargai sangat rendah oleh pasar.

Bagi LKH, tahun 2026 bukan sekadar pergantian kalender, melainkan momentum panen bagi mereka yang berani membeli saat orang lain takut dan sabar menunggu hingga pasar menyadari nilai sesungguhnya dari saham tersebut.

Saham kategori ini biasanya memiliki ciri khas valuasi yang sangat rendah, seperti Price to Book Value (PBV) di bawah satu kali dan Price to Earnings Ratio (PER) yang rendah (di bawah 5-6 kali). Namun, murah saja tidak cukup; perusahaan tersebut haruslah “Mercy”, artinya memiliki cadangan kas yang kuat, utang yang terkendali, dan manajemen yang jujur.

Sektor dan Saham Jagoan: Fokus pada Nilai Fundamental

Meskipun Lo Kheng Hong jarang memberikan rekomendasi beli secara eksplisit (“pom-pom”), portofolio dan paparan publiknya menyoroti preferensi yang kuat pada sektor-sektor yang sering diabaikan namun sangat menguntungkan. Untuk tahun 2026, fokus utamanya diprediksi tetap berada pada saham-saham “salah harga” di sektor perbankan lapis kedua dan komoditas energi.

  • Sektor Perbankan (The Undervalued Giants): LKH kerap menyoroti emiten perbankan yang memiliki aset triliunan rupiah namun kapitalisasi pasarnya jauh di bawah nilai bukunya. Saham-saham dalam grup konglomerasi keuangan tertentu (sering dikaitkan dengan kepemilikan signifikannya di emiten seperti PT Panin Financial Tbk atau PNLF) menjadi contoh nyata “Mercy harga Bajaj”. Ia melihat adanya diskon besar-besaran antara harga saham di pasar reguler dibandingkan dengan nilai aset properti dan kas yang dimiliki perusahaan tersebut.
  • Sektor Energi dan Batubara: Di tengah fluktuasi harga komoditas global, LKH tetap melihat emiten batubara (seperti PT ABM Investama Tbk atau ABMM, dan lainnya) sebagai mesin pencetak uang. Baginya, selama perusahaan mampu membagikan dividen jumbo dan memiliki cadangan kas yang tebal, fluktuasi harga saham jangka pendek adalah peluang, bukan ancaman.

Menjadi “Sleeping Investor” yang Sukses

Kunci sukses strategi LKH untuk menatap 2026 bukanlah pada seberapa sering seorang investor melakukan transaksi (trading), melainkan seberapa kuat ia mampu “tidur” atau bersabar. Ia menekankan bahwa uang besar dalam investasi tidak dihasilkan dari aktivitas jual-beli harian, melainkan dari kesabaran menunggu (waiting).

Menuju 2026, tantangan terbesar investor bukanlah menemukan saham bagus, melainkan mengendalikan emosi. Strategi “Mercy harga Bajaj” menuntut investor untuk memiliki conviction (keyakinan) yang teguh. Ketika pasar sedang volatil atau terkoreksi, investor nilai justru melihatnya sebagai “diskon besar-besaran” untuk mengakumulasi lebih banyak aset berkualitas.

Sebagai penutup, pandangan Lo Kheng Hong menyiratkan bahwa kekayaan di pasar saham adalah transfer uang dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar. Bagi mereka yang memegang saham berfundamental kuat dengan harga beli yang murah, tahun 2026 menjanjikan potensi apresiasi modal (capital gain) yang signifikan seiring dengan pulihnya kesadaran pasar akan nilai intrinsik perusahaan-perusahaan tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version