Connect with us

Lifestyle

Membantu Anak Mencintai Membaca: Strategi untuk Orang Tua

Published

on

Membantu Anak Mencintai Membaca: Strategi untuk Orang Tua

Baca juga berita yang lain : Lifestyle

JAKARTA (usmnews) – Umumnya anak-anak, mulai dari bayi hingga taman kanak-kanak, sangat senang mendengarkan cerita. Ini merupakan hal yang baik karena membaca penting untuk perkembangan, pembelajaran, dan masa depan mereka. Namun, semakin besar, membaca mulai terasa seperti sebuah tugas, terutama ketika anak sudah mengenal alat elektronik atau gadget.

Untungnya, ada banyak strategi efektif yang dapat digunakan orang tua untuk membantu anak agar senang membaca.

“Orang tua yang memfasilitasi pengalaman membaca yang positif pada anaknya akan menjadi landasan bagi kecintaan sang anak terhadap buku, membaca, dan belajar,” kata Dana Reisboard, PhD, seorang profesor di College of Human Services di Widener University di Pennsylvania.

Penelitian menunjukkan bahwa manfaat dari hobi membaca lebih dari sekedar melek huruf, tapi juga mendorong kecerdasan emosional yang lebih baik dan bahkan rentang hidup yang lebih panjang.

Membaca memberikan koneksi, akses terhadap pengetahuan, dan inspirasi. Membaca juga memperkuat banyak keterampilan perkembangan, akademik, sosioemosional, dan kognitif, kata Molly Ness, PhD, seorang spesialis literasi dan profesor dalam pendidikan anak di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Fordham di New York City.

Cara Mendorong Kecintaan Membaca pada Anak

Anak-anak membutuhkan tiga hal utama untuk membantu menumbuhkan kecintaan membaca yakni rasa ingin tahu, waktu, dan modeling. Jadikan membaca bersama sebagai waktu berkumpul yang menyenangkan dan mengasyikkan setiap hari.

1. Bacakan Cerita dengan Suara Lantang

Membaca itu harus menyenangkan, interaktif, dan menjadi dasar untuk banyak bertanya, mendengarkan, rasa ingin tahu, dan menjalin hubungan.

Selain itu, jika tujuan Anda adalah untuk mendorong kecintaan membaca, jangan menganggap waktu membaca sebagai waktu untuk mengajarkan keterampilan literasi. Sebaliknya, fokuslah pada keseruan membaca dan mendengarkan cerita. Anak Anda akan mendapat manfaat hanya dengan mendengarkan.

Buku yang dibacakan orang tua dengan suara lantang lebih kompleks daripada buku yang bisa dibaca oleh pembaca baru, jadi dengan membaca dengan suara keras, Anda terus membangun kosa kata, pemahaman mendengarkan, dan keterikatan emosional.

Membacakan buku dengan suara lantang membuat anak Anda dapat menikmati ceritanya dan merasakan sisi menyenangkan dari tenggelam dalam sebuah buku. Hal ini juga bertujuan untuk memicu rasa ingin tahu mereka.

2. Hidupkan Cerita dari Isi Buku

Saat membacakan dengan suara keras untuk bayi dan anak kecil, luangkan waktu untuk melihat gambar dan membicarakan apa yang Anda lihat. Pendekatan ini akan mendorong pemahaman dan keterlibatan yang lebih besar.

Anda juga dapat menggunakan nada suara Anda untuk menghidupkan cerita. Saat membaca, beri jeda dan ajukan pertanyaan.

Membahas isi cerita dapat membantu membangun keterlibatan, keterampilan pemahaman, pemikiran kritis, dan keseruan membaca.

3. Bangun Rutinitas Membaca

Buatlah membaca sebagai rutinitas sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Usahakan untuk membaca 15 hingga 30 menit setiap hari sebelum tidur.

Jangan menyerah atau berharap anak Anda langsung suka membaca. Butuh waktu bagi mereka untuk ketagihan.

“Membaca sama seperti aktivitas lainnya, semakin sering seseorang melakukannya, semakin baik ia melakukannya, dan semakin baik seseorang melakukannya, semakin ia suka melakukan aktivitas tersebut,” kata Claire Cameron, direktur program Pendidikan Anak Usia Dini di Departemen Pembelajaran dan Pengajaran di Universitas Buffalo (SUNY).

4. Bangun Rasa Ingin Tahu dan Minat Anak

Pilihlah buku yang mencerminkan minat anak Anda, apakah itu kupu-kupu, olahraga, unicorn, atau pahlawan super. Ini akan membantu anak tetap tertarik dalam membaca.

Anda juga dapat membiarkan anak Anda memilih bukunya sendiri. Jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana, mintalah rekomendasi dari guru, teman, pustakawan, dan orang tua lainnya.

Selain itu, pastikan Anda menemukan buku dengan karakter yang mirip dengan anak dan keluarga Anda.

Jika anak Anda memiliki sikap negatif terhadap membaca, itu mungkin merupakan tanda adanya masalah pembelajaran yang mendasarinya.

“Setiap kali anak-anak menunjukkan perilaku frustrasi saat membaca (menghindar, menangis, dll), inilah saatnya untuk bertanya apakah ada alasan di balik reaksi mereka,” ungkap Dr. Ness.

Jadi, pastikan untuk menghubungi gurunya jika Anda memiliki kekhawatiran dan atau jika ada masalah seperti disleksia.

5. Orang Tua Membaca, Anak Akan Meniru

Para ahli sepakat bahwa penting bagi anak untuk melihat orang tuanya rutin membaca. Jika bisa, luangkan waktu di siang hari untuk bersantai, duduk, dan membaca.

Melihat orang tua membaca menanamkan gagasan bahwa membaca adalah aktivitas yang menyenangkan. Apa yang Anda baca tidak harus berupa buku tetapi juga bisa berupa koran, resep, label makanan dan sebagainya.

Intinya adalah membaca di depan anak-anak Anda. Anak-anak meniru orang tuanya. Jika orang tua membaca, anak pun akan membaca.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Membantu Anak Mencintai Membaca: Strategi untuk Orang Tua dapat Anda temukan pada Lifestyle dan di tulis oleh usmnews

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *