Nasional
Mayor Teddy Indra Ajudan Prabowo Menegur Dokter di RSPPN

Jakarta (usmnews) – Mayor Teddy Indra, menegur seorang dokter di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, tengah menjadi viral di media sosial. Insiden ini terjadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menhan Prabowo melakukan peninjauan fasilitas rumah sakit.
Dalam rekaman tersebut, ajudan Prabowo tersebut terlihat menarik dan membisikkan sesuatu kepada dokter yang tengah berbicara dengan Presiden dan Menhan. Akibatnya, dokter tersebut tampak tersandar di dinding dan menjaga jarak dari Presiden dan Menhan.
Video ini memancing berbagai reaksi dari netizen, menghasilkan argumen pro dan kontra terhadap sikap Mayor Teddy. Di antara argumen yang muncul adalah sebagai berikut:
Pro:
- Akun @yunitaterry3 menyatakan, “Teddy hanya mengimbau SOP, yang akhirnya membuat dokternya jalan kembali ke depan, bukan di belakang Mayor Teddy. Jika dibiarkan, dokter tersebut mungkin akan mendapat hujatan, atau Mayor Teddy akan disalahkan karena tidak sigap dalam bekerja.”
- “Itulah pentingnya mengikuti protokol. Ajudan Mayor Teddy telah menjelaskan SOP dengan jelas. Tidak mudah bagi siapa pun untuk mendekati pejabat VVIP dan VIP, semuanya memiliki aturan mainnya, salah satunya adalah tentang keamanan,” kata @kopraljonotrue.
Kontra:
- Menurut @affiny_titin, “Teddy bukan Paspampres atau ajudan presiden, dia hanya ajudan Pak Prabowo. Sedangkan dokter militer sedang memberikan penjelasan kepada Presiden. Seharusnya, Teddy tidak seharusnya bertindak seperti itu.”
- “Ada protokol istana yang mengatur jalannya acara. Siapa yang mendampingi dan memberikan penjelasan sudah diatur, meskipun acaranya mendadak. Ajudan tetap harus mengikuti briefing, tidak boleh mengambil inisiatif sendiri,” ujar @hart_saja.
Kontroversi ini mencerminkan kompleksitas situasi di dalam ruang publik, di mana penafsiran mengenai tindakan dan protokol dapat berbeda-beda. Meskipun Mayor Teddy mungkin bertindak sesuai dengan SOP yang ada, beberapa netizen tetap mengkritiknya karena dianggap terlalu berlebihan dalam menjalankan tugasnya.
Seiring berjalannya waktu, mungkin akan ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak-pihak terkait untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kejadian ini. Namun, diskusi mengenai penggunaan protokol dan perilaku di lingkungan publik tetap menjadi perbincangan yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.