International
Mamdani Menang di NYC: Miliarder yang Dulu Menentang Kini Berbalik Arah
Semarang(Usmnews)– dikutip dari sindonews.com Zohran Kwame Mamdani, seorang politisi Muslim berusia 34 tahun, telah berhasil mencatatkan kemenangan penting dalam pemilihan wali kota New York City (NYC) yang berlangsung pada 4 November. Kemenangannya menjadi sorotan utama karena ia berhasil mengatasi perlawanan finansial besar-besaran dari koalisi elite ekonomi. Setidaknya 26 miliarder dilaporkan telah bersatu dan menghabiskan dana gabungan lebih dari USD22 juta, atau setara dengan Rp352 miliar, dalam upaya terpadu untuk menggagalkan pencalonannya.
Mamdani, yang maju sebagai seorang sosialis dari Partai Demokrat, mengusung platform kampanye yang berfokus pada penanganan krisis biaya hidup di kota tersebut. Agenda kebijakannya yang progresif mencakup proposal seperti pendirian gerai swalayan yang dikelola oleh pemerintah kota, pemberlakuan transportasi umum gratis, dan penyediaan layanan penitipan anak universal. Meskipun dalam perjalanannya ia menjadi target serangan bermuatan rasial yang menyoroti latar belakangnya sebagai imigran Muslim, agenda populisnya terbukti berhasil memikat hati para pemilih NYC.
Sikap politik Mamdani yang progresif menjadikannya target utama bagi beberapa individu terkaya di Amerika. Sebuah laporan dari Forbes merinci bagaimana 26 miliarder dan keluarga kaya lainnya secara kolektif menyalurkan dana besar untuk mendukung lawan-lawan politik Mamdani serta mendanai iklan-iklan yang menentangnya.
Di antara para kontributor terkemuka, terdapat nama-nama besar seperti Michael Bloomberg (salah satu pendiri Bloomberg LP), Bill Ackman (manajer hedge fund), Joe Gebbia (salah satu pendiri Airbnb), dan anggota keluarga Lauder (pewaris Estee Lauder). Masing-masing dari mereka dilaporkan menyumbang setidaknya USD100.000 kepada komite aksi politik super (Super PAC) dan komite pengeluaran independen. Dana ini sebagian besar diarahkan untuk mendukung Andrew Cuomo, yang maju sebagai kandidat independen setelah sebelumnya dikalahkan oleh Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.
Skala perlawanan finansial ini sangat signifikan. Michael Bloomberg sendiri tercatat menyumbang USD8 juta (Rp128 miliar) untuk mendukung Cuomo di pemilihan pendahuluan. Sementara itu, Bill Ackman menyumbang USD1,75 juta (Rp28 miliar) dan keluarga Lauder menambahkan USD750.000 (Rp12 miliar). Lebih dari separuh total donasi, sekitar USD13,6 juta (Rp217,6 miliar), bahkan telah digelontorkan sebelum Mamdani resmi mengamankan nominasi Demokrat pada 24 Juni. Sumbangan besar Bloomberg sebesar USD8,3 juta pada bulan Juni melalui Fix The City Inc. menjadi kontributor utama dana pra-primer ini.
Daftar donatur besar lainnya juga mencakup tokoh-tokoh seperti Reed Hastings (salah satu pendiri Netflix) dan Barry Diller (pengusaha media), yang masing-masing menyumbang USD250.000. Donor dari kalangan konservatif, seperti raja kasino Steve Wynn (USD500.000) dan raja minyak John Hess (USD1 juta), juga ikut serta dalam upaya ini. Menurut Forbes, 16 dari 26 miliarder yang teridentifikasi sebagai penentang Mamdani adalah penduduk NYC.
Mamdani sendiri secara terbuka menanggapi oposisi ini dalam sebuah pidato pada 13 Oktober. Ia berkata, “Para miliarder seperti Bill Ackman dan Ronald Lauder telah menggelontorkan jutaan dolar untuk persaingan ini karena mereka mengatakan bahwa kami merupakan ancaman eksistensial. Saya di sini untuk mengakui sesuatu: Mereka benar.”
Menariknya, setelah kemenangan Mamdani dipastikan, beberapa tokoh Wall Street yang sebelumnya menentangnya kini menunjukkan sikap yang berbeda. Laporan dari Fortune menyebutkan bahwa Bill Ackman memberikan selamat kepada Mamdani melalui unggahan di platform X, seraya menawarkan bantuan. “Sekarang Anda memiliki tanggung jawab besar. Jika saya dapat membantu NYC, beri tahu saya apa yang dapat saya lakukan,” tulis Ackman.
Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, yang sebelumnya mengkritik Mamdani dengan keras dan menyebutnya “lebih Marxis daripada sosialis,” juga melunakkan nadanya. Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada 5 November, Dimon menyatakan keterbukaannya untuk menjaga komunikasi dan kesediaannya untuk membantu “wali kota mana pun, gubernur mana pun” jika ia merasa hal itu produktif.
Zohran Kwame Mamdani dijadwalkan akan secara resmi dilantik dan mulai menjabat sebagai wali kota New York City pada 1 Januari 2026.