Connect with us

International

Lima Mata akan Buta Tanpa Dukungan Amerika Serikat

Published

on

London (usmnews) – Lima Mata mulai membatasi berbagi informasi dengan Amerika Serikat setelah pemilihan Donald Trump. Intelijen Inggris mempertimbangkan untuk menahan intelijen manusia di lapangan agar tidak bocor ke pihak yang tidak diinginkan. Akibatnya, hubungan intelijen antarnegara dalam aliansi ini menjadi lebih tegang. Langkah ini muncul setelah Trump mempermalukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Sumber diplomatik bahkan mengungkap bahwa badan intelijen AS panik dan mulai menghancurkan berkas-berkas sensitif terkait aset di Rusia.

Lima Mata menghadapi tantangan besar jika AS menarik diri. Letkol (Purn) Earl Rasmussen menegaskan dominasi AS dalam intelijen, mulai dari SIGINT dengan 5.000 satelit, umpan militer, intelijen manusia, hingga analisis sumber terbuka. Selain itu, FBI berbagi intelijen keamanan, semakin mengukuhkan peran AS dalam aliansi ini.

Sebagai akibat dari ketidakpastian ini, negara anggota Lima Mata harus mencari solusi. Tanpa keterlibatan penuh AS, aliansi ini bisa kehilangan banyak keunggulan strategisnya. Rasmussen bahkan memperkirakan blok intelijen regional baru akan muncul jika Lima Mata melemah. Sebagai contoh, Australia dan Selandia Baru dapat memperkuat hubungan dengan Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, Inggris mungkin akan meningkatkan kerja sama dengan Prancis dan Jerman dalam bidang intelijen.

Lebih jauh lagi, Lima Mata selama ini mengandalkan infrastruktur analitis canggih yang sebagian besar dikendalikan AS. Oleh karena itu, jika aliansi ini melemah, negara anggota harus beradaptasi atau mencari alternatif berbagi intelijen yang lebih mandiri. Tidak hanya berdampak pada anggota aliansi, tetapi juga pada keseimbangan geopolitik global.

Keputusan membatasi kerja sama dengan AS mencerminkan kekhawatiran atas kebijakan Trump yang tidak terduga. Karena itu, anggota Lima Mata harus menyusun strategi baru demi menjaga efektivitas intelijen. Jika gagal, lanskap keamanan global bisa berubah drastis.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *