Blog
Legislator Dorong Perbaikan Tata Kelola Sampah Usai Bali Diterjang Banjir
Jakarta (usmtv) – Sebagai tanggapan atas kejadian banjir di Bali, Anggota Komisi XII DPR RI Jamaludin Malik menyoroti masalah tata kelola sampah yang buruk sebagai salah satu faktor utama yang memperburuk dampak bencana. Menurutnya, banjir bukan semata fenomena alam, melainkan diperparah oleh krisis sampah yang tidak terkelola, terutama di kawasan wisata seperti Bali. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun sistem peringatan dini yang canggih dan membenahi tata kelola sampah secara nasional.
Menanggapi data BMKG mengenai potensi hujan ekstrem di Bali, Jamaludin menegaskan bahwa pemerintah harus menyikapinya dengan serius melalui tata kelola sampah yang baik. Ia menggarisbawahi perlunya memprioritaskan penanggulangan sampah dalam APBN 2026. Legislator dari Partai Golkar ini juga meminta adanya integrasi data antara BMKG, BPBD, dan KLH untuk memperkuat sistem peringatan dini atau early warning system. Selain itu, ia menekankan bahwa tata kelola sampah berbasis teknologi dan ekonomi sirkular harus menjadi prioritas dalam APBN 2026 agar adaptasi terhadap perubahan iklim tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar melindungi masyarakat dan perekonomian nasional.
Jamaludin mencontohkan keberhasilan Pulau Nusakambangan yang sebelumnya mengalami darurat sampah dengan 12 UPT, namun kini berhasil mencapai zero sampah berkat tata kelola yang diterapkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Ia meminta pemerintah daerah untuk segera berinvestasi di sektor pengelolaan sampah, mulai dari bank sampah digital, teknologi daur ulang, hingga pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Ia juga menambahkan bahwa ketahanan lingkungan merupakan bagian dari ketahanan nasional, sehingga respons terhadap bencana tidak bisa lagi bersifat reaktif. Jamaludin menyatakan bahwa DPR RI akan mengawal agar APBN 2026 mengalokasikan dana yang memadai untuk mitigasi dan adaptasi iklim, termasuk tata kelola sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Diketahui, sebagian wilayah Bali diterjang banjir pada Rabu (10/9/2025). Banjir lalu kembali merendam kawasan Denpasar dan Badung pada Senin (15/9/2025).
Presiden Prabowo Subianto sempat meninjau langsung dampak bencana banjir Bali pada Sabtu (13/9). Kunjungan itu dilakukan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.