International
Ledakan Maut New Delhi Dipastikan Aksi Teror, Penyelidikan Mengarah pada Kaitan dengan Sel Kashmir

New Delhi (usmnews) – Dikutip dari Liputan6.com Pemerintah India secara resmi mengonfirmasi bahwa ledakan dahsyat yang menewaskan 12 orang di New Delhi pada hari Senin (10/11/2025) merupakan sebuah insiden terorisme. Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi merilis pernyataan yang menegaskan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh “kekuatan anti-nasional”.
Konfirmasi ini mengakhiri spekulasi awal mengenai penyebab ledakan yang terjadi pada jam sibuk di dekat kompleks Benteng Merah (Red Fort), salah satu tengara utama ibu kota. Insiden tersebut bermula dari sebuah mobil yang meledak di tengah kemacetan parah. Dahsyatnya ledakan membuat para korban terpental dan memicu kebakaran hebat yang melalap kendaraan di sekitarnya.

Hingga Rabu (12/11), The Guardian melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 12 orang, setelah beberapa korban luka yang dirawat intensif akhirnya tidak terselamatkan. Lebih dari 30 orang lainnya dilaporkan masih mengalami cedera akibat insiden tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu malam, kabinet mengecam keras serangan itu, menyebutnya sebagai “tindakan keji dan pengecut” yang telah menyebabkan hilangnya nyawa orang-orang yang tidak bersalah.
Menyusul penetapan ini, kasus tersebut kini secara resmi ditangani oleh Badan Investigasi Nasional (NIA), yang merupakan skuad anti-teror utama India. Kepolisian juga telah membuka penyelidikan formal berdasarkan undang-undang anti-teror yang berlaku. Status sebagai insiden terorisme memberikan kewenangan yang lebih luas kepada penyidik untuk melakukan penggerebekan dan penangkapan guna membongkar jaringan pelaku.
Meskipun pernyataan kabinet tidak merinci lebih lanjut mengenai siapa “kekuatan anti-nasional” yang dimaksud, operasi antiteror di wilayah lain tengah berlangsung. Pada hari yang sama, polisi mengonfirmasi telah menahan lima orang di Distrik Pulwama, yang berada di wilayah sengketa Kashmir, sebagai bagian dari operasi tersebut.
Polisi belum menyatakan secara terbuka adanya kaitan langsung antara penahanan di Pulwama dengan ledakan di New Delhi. Namun, penahanan itu terjadi setelah aparat mengklaim berhasil membongkar sel teror besar lintas negara bagian dan lintas negara. Sel teror ini diduga kuat memiliki hubungan dengan kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM), sebuah kelompok pemberontak yang berbasis di Pakistan dan aktif di wilayah Kashmir yang dikelola India.

Dalam penggerebekan terhadap sel JeM tersebut pada Senin dini hari—hari yang sama dengan ledakan—polisi menemukan 2.900 kg bahan peledak, bahan kimia, detonator, dan senjata. Setidaknya tujuh orang, termasuk dua dokter asal Kashmir, ditangkap.
Sumber-sumber media di India melaporkan bahwa penyidik kini tengah mendalami sebuah teori utama: apakah pengemudi mobil yang meledak di New Delhi merupakan bagian dari sel teror yang sama, dan apakah serangan bom pada Senin malam itu merupakan sebuah “respons panik” terhadap operasi penangkapan dan penggerebekan yang dilakukan aparat pada pagi harinya.
Ledakan di dekat Benteng Merah ini merupakan insiden teror pertama di India sejak serangan pada bulan April, ketika pria bersenjata menewaskan lebih dari 20 wisatawan Hindu. Saat itu, India menyalahkan Pakistan dan membalas pada bulan Mei dengan serangan rudal lintas batas yang diklaim menargetkan kamp-kamp JeM.







