International

Kunjungan Jenderal CENTCOM AS ke Israel di Tengah Tuduhan Keterlibatan dalam Pembantaian di Gaza

Published

on

TEL AVIV (usmnews) – Komandan Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat (AS), Jenderal Erik Kurilla, mengunjungi Israel pada akhir pekan lalu saat pasukan Zionis melakukan operasi militer di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, yang menewaskan 275 warga Palestina. Kunjungan Jenderal Kurilla ini terjadi di tengah tuduhan yang mengaitkan keterlibatan langsung Amerika dalam operasi tersebut.

Militer Zionis mengonfirmasi bahwa kedatangan komandan CENTCOM AS itu atas undangan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jenderal Herzi Halevi. Dalam pernyataannya, IDF menyebut bahwa Jenderal Kurilla dan Jenderal Halevi mengadakan penilaian situasi operasional, membahas tantangan regional baru-baru ini, dan memperkuat kemitraan strategis melawan ancaman Iran.

“Mereka juga membahas perkembangan perang melawan Hamas di Jalur Gaza dan serangan Hizbullah yang sedang berlangsung dari Lebanon,” kata juru bicara IDF, Avichai Adraee, melalui media sosial X.

IDF tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai program kunjungan Jenderal Kurilla. Sementara itu, sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, mengumumkan bahwa pengeboman Israel di Nuseirat juga menyebabkan kematian tiga sandera Israel.

Tuduhan Keterlibatan Langsung AS

Di tengah meningkatnya tuduhan keterlibatan langsung AS dalam pembantaian di Nuseirat, seorang penyintas mengaku pernah melihat US Rangers (pasukan elite Angkatan Darat AS) di lokasi kejadian. Laporan lain menyebutkan bahwa dermaga kemanusiaan yang dibangun oleh AS digunakan untuk memfasilitasi operasi militer tersebut.

Washington dan Tel Aviv membantah laporan tersebut. Namun, saksi mata dan video yang dibagikan melalui saluran Telegram Israel menunjukkan bahwa operasi tersebut diluncurkan dari dermaga yang dibangun oleh AS, termasuk penggunaan truk pengiriman bantuan untuk menyembunyikan pasukan komando Israel saat mereka menyusup ke kamp Nuseirat yang penuh sesak.

Dampak Perang di Gaza

Lebih dari 38.000 warga Palestina telah tewas di Gaza dan 85.000 lainnya terluka sejak Israel memulai operasi militer di wilayah tersebut. Sekitar 10.000 warga Palestina lainnya masih hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat serangan pasukan Israel.

Penutup

Kunjungan Jenderal Erik Kurilla ke Israel menambah panas situasi di Timur Tengah, terutama dengan adanya tuduhan keterlibatan langsung AS dalam operasi militer Israel di Gaza. Sementara Washington dan Tel Aviv membantah klaim tersebut, situasi di lapangan dan bukti yang beredar menunjukkan adanya keterlibatan fasilitas yang dibangun oleh AS. Dampak dari operasi ini terus menambah jumlah korban di kalangan warga Palestina dan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version