Kuliah Kedokteran di UPH: Tantangan, Biaya Rp 65 Juta per Semester

(usmnews) – Kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) membutuhkan persiapan matang, baik dari segi waktu maupun biaya. Gracia Divanya, mahasiswi semester 6 FK UPH, membagikan pengalamannya tentang kehidupan mahasiswa kedokteran yang penuh tantangan.

Gracia menekankan bahwa meski banyak yang menganggap kedokteran sulit, kenyataannya tergantung pada logika dan motivasi mahasiswa. “Nilai biologi SMA memang membantu, tapi logika lebih penting dalam memahami materi kedokteran,” ujarnya. Setiap minggu, mahasiswa kedokteran UPH mengikuti kegiatan pembelajaran yang padat, seperti Problem-Based Learning (PBL), kelas clinical skills, dan laboratorium.

Selain itu, mereka juga mempelajari etika kedokteran melalui mata kuliah DPES.Mata kuliah yang paling menantang adalah farmakologi, menurut Gracia. Farmakologi melibatkan pemahaman tentang farmakodinamik, farmakokinetik, dosis obat, dan efek sampingnya. “Obat memiliki cara kerja yang berbeda-beda dan harus dipahami dengan baik, terutama interaksi antar obat,” tambahnya.

Kemampuan bahasa Inggris juga menjadi kunci di dunia kedokteran, karena mayoritas buku dan jurnal kedokteran berbahasa Inggris. Namun, bahasa Indonesia tetap penting untuk berkomunikasi dengan pasien.Sistem evaluasi di FK UPH sangat ketat. Ujian yang paling menantang adalah OSCE (Objective Structured Clinical Examination), ujian praktik yang menguji berbagai keterampilan klinis mahasiswa dalam waktu terbatas.

Biaya kuliah di FK UPH cukup mahal. Uang pangkal mencapai Rp 278 juta, sementara biaya per semester antara Rp 63 juta hingga Rp 50 juta, tergantung semester. “Meskipun mahal, fasilitas dan kualitas pembelajaran yang kami dapat sangat sebanding,” kata Gracia. Selain itu, mahasiswa juga harus menyiapkan dana untuk peralatan praktik seperti stetoskop dan tensimeter, yang bisa mencapai jutaan rupiah.