Education

Korea Selatan: 49 Sekolah Tutup Akibat Krisis Generasi Muda

Published

on

Jakarta (usmnews) – Korea Selatan semakin lama semakin mengalami krisis populasi, sehingga banyak terjadinya sekolahan terpaksa menutup operasionalnya karena kekurangan murid. Semakin banyak generasi muda yang enggan menikah dan memiliki anak, membuat angka kelahiran terus menurun hingga mencapai rekor terendah. Kondisi ini berdampak besar pada sektor pendidikan, terutama di daerah pedesaan yang mengalami penurunan populasi drastis.

Kementerian Pendidikan Korea Selatan menutup 49 sekolah tahun ini, seperti dilaporkan oleh Korea Times. Penutupan ini mencakup berbagai jenjang pendidikan di 17 kota dan provinsi, dengan 88 persen di antaranya berada di pedesaan yang mengalami penurunan jumlah siswa.

Jumlah penutupan sekolah terjadi pada tahun ini mencatatkan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2020, sebanyak 33 sekolah ditutup, lalu angka tersebut turun menjadi 24 pada 2021, 25 pada 2022, dan 22 pada 2023. Namun, jumlahnya kembali meningkat menjadi 33 tahun lalu dan melonjak drastis menjadi 49 sekolah pada 2024.

Pemerintah Korea Selatan tidak menutup sekolah mana pun di Seoul, tetapi menutup 10 sekolah di Jeolla Selatan dan 9 di Chungcheong Selatan. Secara keseluruhan, pemerintah telah menutup 38 sekolah dasar karena jumlah siswa yang terus menurun. Selain itu, pemerintah juga menutup 8 sekolah menengah pertama dan 3 sekolah menengah atas akibat masalah yang sama.

Penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut menyebabkan banyak sekolah kehilangan murid, terutama di daerah pedesaan. Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, sistem pendidikan Korea Selatan bisa menghadapi tantangan besar di masa depan.

Krisis ini juga terlihat dari banyaknya sekolah dasar yang tidak menerima murid baru. Tahun lalu, sebanyak 112 sekolah dasar di Korea Selatan tidak mendapatkan pendaftaran siswa baru. Hingga April tahun ini, Provinsi Jeolla Utara mencatatkan jumlah terbanyak dengan 34 sekolah dasar yang tidak menerima murid baru. Jika kondisi ini terus berlanjut, sistem pendidikan di Korea Selatan bisa menghadapi semua tantangan besar di masa depan.

*

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version