Sports
Kontroversi Naturalisasi di Timnas Indonesia: Perspektif Vietnam vs Tanggapan Shin Tae-yong

JAKARTA (usmnews) – Atmosfer panas jelang pertandingan antara Timnas Indonesia dan Vietnam semakin memanas ketika pemain Vietnam, Do Duy Manh, melemparkan sindiran terkait program naturalisasi yang diadopsi oleh Garuda. Namun, respons tajam datang dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang memberikan penjelasan mendalam terkait aturan naturalisasi yang berlaku dalam sepakbola.
Duy Manh, dalam serangkaian pernyataannya, menyebut bahwa menghadapi Timnas Indonesia adalah seperti bermain melawan Timnas Belanda di Jakarta. Komentarnya yang menusuk itu mengacu pada kehadiran sejumlah pemain naturalisasi dalam skuat Garuda. “Terkadang kami saling meledek karena tidak tahu apakah kami akan bermain melawan tim Indonesia atau Belanda,” ujarnya dengan nada sindiran.
Pernyataan Duy Manh tidak luput dari perhatian Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan tersebut menegaskan bahwa pemahaman Duy Manh terkait aturan naturalisasi dalam sepakbola nampaknya kurang. “Mungkin dia tidak membaca beritanya. Seorang pemain asal Belanda bisa bermain untuk Timnas Indonesia karena dia memiliki paspor Indonesia,” tandas Shin Tae-yong, menegaskan bahwa semua pemain naturalisasi Timnas Indonesia telah memenuhi syarat FIFA yang berlaku.
Pertanyaan mendasar yang muncul adalah bagaimana aturan naturalisasi yang berlaku dalam sepakbola internasional? FIFA mengatur bahwa pemain dapat menerima kewarganegaraan baru asalkan memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah pemain tersebut lahir di negara bersangkutan atau salah satu dari orangtuanya lahir di negara tersebut. Selain itu, pemain yang sudah tinggal di wilayah negara terkait minimal lima tahun juga memenuhi syarat untuk naturalisasi.
Shin Tae-yong menegaskan bahwa semua pemain naturalisasi yang dipanggil ke Timnas Indonesia telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan FIFA. “Pemain yang berganti kewarganegaraan bisa langsung membela tim nasional apabila belum pernah memperkuat tim nasional senior di negara sebelumnya,” jelasnya.
Dalam konteks ini, kehadiran pemain naturalisasi di Timnas Indonesia bukanlah pelanggaran aturan, melainkan penerapan aturan yang telah ditetapkan oleh badan tertinggi sepakbola dunia, FIFA. Oleh karena itu, sindiran yang dilontarkan oleh Duy Manh terhadap keberadaan pemain naturalisasi dalam skuat Garuda harus dipandang dalam kerangka pemahaman yang tepat terhadap aturan yang berlaku.
Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Vietnam tidak hanya menjanjikan pertandingan yang sengit di lapangan hijau, tetapi juga menyoroti kompleksitas aturan dan regulasi yang mengatur keikutsertaan pemain naturalisasi dalam tim nasional. Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif terhadap aturan naturalisasi menjadi kunci untuk mencegah terjadinya kontroversi yang tidak perlu dalam dunia sepakbola internasional.