International
Kongo Peringatkan Konsekuensi Fatal Jika PBB Gagal Intervensi
Jakarta (usmnews) – Kongo Desak PBB Bertindak Atas Krisis yang Memburuk. Pemerintah Republik Demokratik Kongo mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak mengatasi krisis yang semakin parah di negara tersebut. Menteri Luar Negeri Kongo, Therese Kayikwamba Wagner, mengingatkan bahwa jika PBB gagal bertindak, rakyat Kongo akan turun tangan sendiri. Wagner menegaskan bahwa pasukan Rwanda (RDF) terus melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan perang dengan impunitas, sementara Dewan Keamanan PBB tetap diam.
Wagner mencatat bahwa lebih dari 100 orang terluka dan lebih dari 500.000 orang mengungsi hanya dalam 24 jam terakhir. Kondisi kemanusiaan terus memburuk, dan warga sipil kehilangan akses terhadap kebutuhan dasar mereka. Pemerintah Kongo mengingatkan bahwa pasukan Rwanda yang mendukung M23 menjadi penyebab kekerasan ini, dan Dewan Keamanan PBB harus bertindak tegas terhadap Rwanda.
Menteri Luar Negeri Kongo juga menekankan bahwa ketidakpedulian internasional hanya akan mengkhianati semangat solidaritas global. Ia menyerukan tanggung jawab kolektif dunia untuk menyelesaikan masalah ini. Wagner mengajukan lima tuntutan, termasuk penarikan pasukan Rwanda, sanksi terhadap komando pasukan RDF, dan embargo terhadap sumber daya alam yang digunakan untuk mendanai perang.
Wagner memperingatkan bahwa jika Dewan Keamanan PBB tidak bertindak, Kongo akan mencatat kegagalan Dewan dalam menanggapi krisis ini. Menlu Kongo menegaskan bahwa masa depan negara mereka tergantung pada keputusan Dewan Keamanan. Jika PBB tetap diam, rakyat Kongo akan turun tangan sendiri untuk melindungi diri dari ancaman yang terus berkembang.