Connect with us

Nasional

Komitmen Pembangunan Aceh: Kunjungan Kedua Wapres Gibran untuk Infrastruktur dan Pelayanan Publik

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari nasional.kompas.com Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menunjukkan perhatian serius terhadap percepatan pemulihan dan pembangunan di ujung barat Indonesia. Pada Rabu, 17 Desember 2025, ia kembali melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh, menandai kehadirannya yang kedua kali di daerah tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Kali ini, fokus utamanya tertuju pada Kabupaten Gayo Lues, sebuah wilayah yang tengah berjuang bangkit pascabencana banjir dan tanah longsor yang merusak fasilitas umum.

Meninjau Krisis Energi di SPBU Raklunung

Salah satu agenda yang cukup menyita perhatian adalah saat Gibran mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Raklunung di Gayo Lues. Di lokasi ini, ia tidak sekadar melakukan tinjauan formal, melainkan langsung berdialog dengan warga yang tengah terjebak dalam antrean panjang. Fenomena mengularnya kendaraan hingga ke pintu masuk SPBU menjadi pemandangan yang memprihatinkan.

Dalam interaksi tersebut, terungkap fakta bahwa masyarakat harus menunggu hingga tiga jam demi mendapatkan bahan bakar. Gibran secara langsung mendengarkan curahan hati para pengemudi, termasuk sopir truk yang mengeluhkan sulitnya akses distribusi BBM dari Aceh Selatan karena medan jalan yang terjal dan minimnya rute alternatif. Menanggapi situasi ini, Gibran meminta warga untuk bersabar dan menjanjikan adanya perbaikan sistem distribusi energi agar kelangkaan serupa tidak terus terulang.

Restorasi Jembatan Aih Bobo: Urat Nadi Masyarakat

Sektor infrastruktur juga menjadi prioritas utama dalam kunjungan ini. Gibran secara khusus meninjau Jembatan Aih Bobo yang terletak di Desa Rigep. Jembatan ini memiliki peran yang sangat vital karena merupakan akses utama bagi warga dari berbagai kampung menuju Rumah Sakit Ali Kasim. Kerusakan pada jembatan ini berarti menghambat akses kesehatan dan mobilitas ekonomi warga setempat.

Selama peninjauan, Gibran menerima laporan teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat yang menyebutkan bahwa secara keseluruhan terdapat 95 titik jembatan yang terputus di wilayah tersebut akibat bencana. Gibran menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk segera memperbaiki infrastruktur strategis ini agar konektivitas antarwilayah dapat segera normal kembali. Ia menekankan bahwa perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan adalah kunci agar bantuan dan logistik tidak tersendat.

Empati dan Kehadiran Negara

Selain fokus pada infrastruktur fisik, kunjungan ini juga sarat dengan pesan empati. Saat mengunjungi posko pengungsian di Balai Latihan Kerja (BLK), Gibran berusaha menguatkan mental para korban bencana dengan menyatakan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi musibah ini. Kehadirannya di tengah-tengah warga terdampak bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal dan tidak ada satu pun warga sakit yang terabaikan karena kurangnya bantuan.

Secara keseluruhan, kunjungan kedua Gibran ke Aceh ini menegaskan gaya kepemimpinan yang turun langsung ke lapangan (blusukan) untuk memverifikasi laporan data dengan realitas di lapangan. Melalui penanganan krisis BBM dan komitmen perbaikan 95 jembatan yang rusak, pemerintah pusat berupaya memberikan solusi nyata bagi pemulihan Aceh di penghujung tahun 2025.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *