Nasional
KNPI soroti tantangan diplomatis RI usul reformasi teknokratis di kemlu
Jakarta (usmnews) di kutip dari detiknews KNPI Soriti tantangan diplomatis RI usul reformasi teknokratis di kemlu### Tinjauan dan Usulan KNPI: Memperkuat Kesiapan Teknokratis Kementerian Luar Negeri untuk Mendukung Visi Diplomatik Presiden PrabowoKetua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (**DPP KNPI**), **Tantan Taufik Lubis**, secara terbuka menyuarakan keprihatinan dan memberikan usulan strategis terkait dengan **tantangan diplomasi Indonesia** di bawah kepemimpinan Presiden **Prabowo Subianto**.
Sorotan utama Tantan adalah perlunya sebuah **reformasi internal yang bersifat teknokratis** di Kementerian Luar Negeri (**Kemlu**) Republik Indonesia. Menurutnya, kesiapan teknokratis yang lebih mumpuni di tubuh birokrasi diplomasi adalah kunci untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan visi besar Presiden Prabowo di panggung global menjadi hasil yang nyata dan berdampak.
#### Kebutuhan Sinergi: Menjembatani Semangat Presiden dengan Kapasitas BirokrasiTantan Lubis mengakui dan mengapresiasi **semangat baru** yang dibawa oleh Presiden Prabowo dalam arena diplomasi internasional.
Ia mencatat keberanian Presiden dalam mengangkat dan menyuarakan **isu-isu krusial global**, seperti upaya mencari perdamaian di Gaza, serta langkah proaktif dalam **memperluas kerja sama** di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan pertahanan, dengan sejumlah negara besar.
Gerakan diplomasi ini dinilai telah menciptakan “angin segar” dan **peluang emas** bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama di kancah dunia.Namun, Tantan dengan tegas menyatakan bahwa semangat dan visi yang ambisius ini **tidak boleh dibiarkan berdiri sendiri**. Ia menekankan bahwa **sinergi yang kuat** antara visi kepresidenan dan **kesiapan teknokratis birokrasi**, khususnya Kemlu, adalah prasyarat mutlak.
Tanpa dukungan teknokratis yang solid, Tantan khawatir bahwa inisiatif diplomasi yang gemilang hanya akan bersifat **simbolis** tanpa mampu menghasilkan **dampak konkret** yang berkelanjutan bagi kepentingan nasional.
#### Tantangan Geopolitik Global dan Kualifikasi Diplomat Masa DepanTantan menyoroti bahwa diplomasi di era kontemporer sedang menghadapi **tantangan besar** yang dipicu oleh pergeseran dan **kompleksitas geopolitik global**.
Perubahan dinamika ini menuntut Kemlu untuk memiliki **diplomat** yang tidak hanya sekadar memahami **teori-teori hubungan internasional**, tetapi juga memiliki **pengalaman mendalam** dalam pergaulan global, serta **keterampilan negosiasi internasional** yang teruji.Ia memberikan ilustrasi yang jelas mengenai kebutuhan akan diplomat yang berorientasi pada hasil dengan mencontohkan **diplomasi Tiongkok**.
Menurut Tantan, diplomat Tiongkok tidak hanya hadir untuk berbicara, melainkan juga berhasil **membawa hasil nyata**, seperti kesuksesan mereka dalam memediasi dan **mempertemukan faksi-faksi Palestina** untuk berdialog. Hal ini menjadi barometer bagi Tantan bahwa Kemlu RI harus mampu:
1. **Membaca dinamika internasional** dengan cermat dan antisipatif.
2. Memiliki **strategi negosiasi yang matang** dan terstruktur.
3. **Membekali diplomat muda** dengan serangkaian keterampilan yang relevan dan mutakhir.
#### Mendesak Reformasi Internal di KemluUntuk mencapai peningkatan kapasitas teknokratis tersebut, KNPI melalui Tantan Lubis **menyerukan reformasi internal yang mendesak** di Kementerian Luar Negeri. Langkah-langkah konkrit yang diusulkan meliputi:* Penyelenggaraan **pelatihan intensif** dan berkelanjutan bagi diplomat muda.* **Penguatan strategis** kebijakan luar negeri.
* Peningkatan **_leadership diplomatic_** (kepemimpinan diplomatik) yang visioner.* **Harmonisasi** yang lebih erat antara visi dan arahan Presiden dengan **pelaksanaan teknis** di lapangan.KNPI menyatakan **dukungan penuh** terhadap langkah-langkah diplomasi yang telah diambil Presiden Prabowo, baik dalam isu perdamaian regional maupun di sektor **diplomasi ekonomi**, yang telah membuka peluang besar bagi Indonesia.
Namun, Tantan kembali mengingatkan bahwa kelanggengan dan keberhasilan jangka panjang dari peluang ini sangat bergantung pada **kesiapan birokrasi** Kemlu dalam menghadapi segala tantangan global.
#### Seruan untuk Diplomasi yang Progresif dan Dukungan Reformasi DomestikKNPI mengakhiri seruannya dengan penekanan pada perlunya Indonesia mengadopsi model **diplomasi yang antisipatif, progresif, dan visioner**.
Tantan menegaskan bahwa diplomasi Indonesia harus melampaui sekadar **partisipasi** di forum internasional; negara harus mampu menjadi **penggerak utama** dalam organisasi-organisasi internasional.Selain peningkatan kapasitas teknokratis di Kemlu, Tantan juga menyentuh aspek **reformasi politik ekonomi domestik** sebagai elemen pendukung yang tidak terpisahkan.
Ia berpendapat bahwa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk **menyeimbangkan ambisi** menjadi negara besar dengan **tanggung jawab yang lebih besar** dalam keterlibatannya di berbagai forum penting, seperti Organisasi Kerja Sama Islam (**OIC**), Kelompok G20, **BRICS**, maupun Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (**ASEAN**).
Sebagai penutup, Tantan Lubis menegaskan bahwa momentum diplomasi Presiden Prabowo merupakan **peluang emas** yang tidak boleh disia-siakan. Namun, tanpa **dukungan teknokratis yang kokoh** dari Kementerian Luar Negeri, peluang berharga ini berisiko hilang begitu saja. Pesan utama KNPI adalah bahwa visi besar harus selalu didukung oleh **eksekusi teknis yang mumpuni** agar dapat menghasilkan dampak yang berkelanjutan