Education
Kisah Kayla Lulus S1 Tercepat di UGM 2025

Semarang (usmnews) – Kayla, sapaan akrab Demetria Dahayu Kayla Didrika, menyelesaikan studi S1 tercepat di wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2025.
Ia menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 8 bulan 5 hari saat menghadiri acara wisuda pada Rabu (27/8/2025), meskipun aktif mengikuti berbagai organisasi.
Kayla menempuh studi di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik.
Rata-rata mahasiswa S1 di UGM menempuh studi selama 4 tahun 2 bulan, menurut data resmi kampus.
“Untuk mencapai target yang saya rencanakan, saya bekerja semaksimal mungkin selama kuliah,” ujar Kayla, dikutip dari situs UGM, Sabtu (30/8/2025).
Selain fokus belajar di kelas, ia aktif mengikuti kegiatan non-akademik.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan, mengikuti kepanitiaan tingkat Fakultas dan Prodi, menjadi Co-Fasilitator di PPSMB Palapa 2022.
Serta berkompetisi dalam lomba seperti bimbingan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Aktivitasnya mempertemukan Kayla dengan banyak orang hebat yang sebelumnya tak pernah ia bayangkan.
Ia mengaku bahwa keluarga, teman, dan dosen memengaruhi perjalanan studinya secara signifikan.
Ia selalu mendapat dukungan dari teman-teman seangkatannya, angkatan 2021, ketika kehilangan semangat belajar atau merasa jatuh.
Kayla memilih kuliah di UGM karena kagum pada konsep sivitas akademika yang berpihak pada kaum marginal dan sesuai dengan fokus prodi yang ia pilih.
“Salah satu tujuan utama PWK ialah menyetarakan akses seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh kualitas hidup yang baik melalui perencanaan spasial. Konsep ini berpadu dengan visi UGM dan motivasi diri saya,” ujar perempuan kelahiran Semarang ini.
Setiap semester, Kayla mengikuti mata kuliah studio yang menuntut kerja kelompok dan praktik lapangan.
Ia menilai mata kuliah ini mengubahnya dari pribadi yang cenderung individualis menjadi lebih percaya diri saat berbicara di depan umum.
Kelas ini membiasakannya berkomunikasi, menyelaraskan pekerjaan dengan tim, dan berani menyuarakan pendapat.
“Saya yang dulunya tidak adventurous kini terbiasa turun lapangan, mulai dari survei ke hutan, menjelajah kampung, tersesat di jalan, hingga membawa motor di jalur Pantura yang ramai truk besar. Pengalaman ini membentuk siapa saya hari ini,” ungkap Kayla.