Business
Ketika sebuah tas menjadi wadah bagi fesyen dan investasi

(usmnews) – Investasi pada tas branded, seperti Hermès, Chanel, dan Louis Vuitton, kini semakin populer. Tas mewah ini bukan lagi sekadar simbol status, tetapi juga instrumen investasi yang menguntungkan. Di Indonesia, konsumsi produk mewah bahkan mengalahkan Singapura dan Hong Kong, menunjukkan kesadaran masyarakat akan potensi pasar barang mewah.
Tas seperti Hermès Birkin telah menunjukkan kenaikan harga rata-rata 14,2% per tahun, melebihi return emas dan S&P 500. Namun, tidak semua tas memiliki potensi yang sama. Merek seperti Chanel terus menaikkan harga, menjaga pasar sekunder tetap kuat. Tas mewah kini menjadi opsi investasi alternatif yang menarik, terutama bagi investor yang sudah memiliki portofolio seimbang.
Meski menguntungkan, investasi ini memerlukan pemahaman. Komunitas kolektor berbagi tips tentang memilih, merawat, dan menjual tas dengan harga terbaik. Faktor seperti status sosial dan hedonisme juga memengaruhi minat orang membeli tas mewah.
Namun, risiko muncul karena barang palsu sulit dibedakan dari yang asli. Oleh karena itu, otentikasi sangat penting. Selain itu, tren pasar dan kondisi barang juga memengaruhi nilai jualnya. Dengan kesabaran, investasi ini bisa sangat menguntungkan, meski tidak menawarkan likuiditas cepat seperti saham.
Kini, orang membeli tas branded bukan hanya untuk gaya, tetapi juga untuk mendiversifikasi aset dan meraih peluang keuntungan di masa depan.