Lifestyle
Keterlambatan Keluarnya ASI: Lebih dari Sekadar Stres
Baca juga berita yang lain : Lifestyle
Jakarta (usmnews) – Penyebab keterlambatan keluarnya air susu ibu (ASI) setelah melahirkan tidak hanya terbatas pada tingkat stres yang dialami oleh ibu. Meskipun stres dapat memengaruhi produksi hormon oksitosin yang diperlukan untuk keluarnya ASI, ada faktor lain yang turut berperan dalam keterlambatan tersebut, salah satunya adalah hormon plasenta.
Menurut penjelasan Bidan Ony Christy dalam acara Philips Avent di InterContinental Jakarta Pondok Indah pada Sabtu, 1 Juni 2024, ASI bisa tertahan karena masih adanya hormon plasenta dalam tubuh ibu. Meskipun ASI sudah diproduksi di dalam tubuh, namun keluarnya terhambat oleh keberadaan hormon plasenta ini.
Hormon plasenta ini biasanya akan keluar bersamaan dengan proses persalinan. Setelah plasenta berhasil dikeluarkan dari tubuh ibu, produksi hormon plasenta akan mulai menurun. Pada titik ini, hormon prolaktin dan oksitosin, yang penting untuk keluarnya ASI, dapat meningkat sehingga memfasilitasi keluarnya ASI.
Ony menjelaskan bahwa ketidakseimbangan hormon, atau persalinan yang mengalami trauma, dapat menjadi faktor penyebab lain dari keterlambatan keluarnya ASI. Dalam kondisi tersebut, produksi hormon yang diperlukan untuk ASI menjadi terganggu, menyebabkan keluarnya ASI menjadi terlambat.
Dengan demikian, penting bagi ibu yang mengalami keterlambatan dalam keluarnya ASI untuk memahami bahwa faktor stres hanyalah salah satu dari berbagai faktor yang dapat memengaruhi produksi dan keluarnya ASI. Melalui pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme hormonal dan faktor-faktor penyebab keterlambatan ASI, diharapkan ibu dapat lebih siap menghadapi tantangan ini dan mencari solusi yang tepat.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Keterlambatan Keluarnya ASI: Lebih dari Sekadar Stres dapat Anda temukan pada Lifestyle dan di tulis oleh usmnews