Connect with us

Lifestyle

Keterkaitan Bagian Alami Antara Stres dan Eksim: Suatu Pembahasan

Published

on

penyebab keterkaitan


Jakarta (usmnews) – Stres adalah bagian alami dari kehidupan yang seringkali tidak dapat dihindari. Dari tuntutan pekerjaan hingga masalah pribadi, stres dapat muncul dalam berbagai bentuk dan tingkat keparahan. Namun, apa yang mungkin tidak kita sadari adalah bagaimana stres dapat berdampak pada kondisi fisik kita, termasuk kulit.

Eksim, sebuah kondisi kulit yang membuatnya kering, teriritasi, dan sangat gatal, sering kali dianggap sebagai reaksi alergi atau kondisi genetik. Namun, ada faktor lain yang dapat memicu atau memperburuk eksim, salah satunya adalah stres.

Stres mempengaruhi tubuh kita secara menyeluruh. Ketika kita mengalami stres, tubuh melepaskan hormon-hormon tertentu, termasuk kortisol, yang dapat memengaruhi berbagai organ, termasuk kulit kita. Selain itu, stres juga dapat meningkatkan produksi zat kimia dalam sistem kekebalan tubuh, seperti histamin dan imunoglobulin E (IgE), yang berkontribusi pada timbulnya gejala eksim, seperti rasa gatal dan peradangan.

Dokter kulit menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat stres seseorang, semakin parah gejala eksim yang mungkin mereka alami. Bahkan bagi mereka yang belum pernah mengalami eksim sebelumnya, stres yang signifikan dapat memicu munculnya kondisi ini.

Tidak hanya berdampak pada kulit secara fisik, eksim juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Penderita eksim sering mengalami kecemasan dan depresi sebagai akibat dari ketidaknyamanan fisik yang mereka alami. Dan tidak jarang, kecemasan dan depresi yang muncul akibat eksim dapat memperburuk kondisi kulit tersebut, menciptakan sebuah lingkaran setan yang sulit untuk diputuskan.

Meskipun sulit untuk menghindari stres sepenuhnya, ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mengelola stres dan dengan demikian mengurangi kemungkinan eksim kambuh. Olahraga teratur, pola makan sehat, tidur yang cukup, dan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi tingkat stres secara keseluruhan.

Penting juga untuk mencari dukungan dari orang lain, termasuk dari terapis jika diperlukan, untuk membantu mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan stres. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat memutus siklus stres dan eksim, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Meskipun hubungan antara stres dan eksim mungkin sulit untuk diukur secara langsung, penting untuk diingat bahwa stres dapat memengaruhi hampir semua aspek kesehatan kita, termasuk kulit. Dengan memahami hubungan ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres, kita dapat membantu menjaga kulit kita tetap sehat dan mengurangi risiko eksim kambuh.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *