International
Ketegangan Israel-Hizbullah Memuncak, Ancaman Perang Habis-habisan di Ambang Pintu
Baca juga berita yang lain : International
BEIRUT (usmnews) – Situasi antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah kedua pihak saling meluncurkan ratusan rudal pada Minggu, 22 September 2024. Aksi ini meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang habis-habisan, terutama jika Israel melakukan invasi darat ke Lebanon, seperti yang telah dilakukan di Gaza dalam konflik melawan Hamas yang masih berlangsung.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negaranya siap melakukan apa pun untuk memastikan keamanan di wilayah utara Israel. Pernyataan ini muncul setelah Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran sebagai balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah komandan militer Hizbullah di Beirut pada Jumat lalu. Selain itu, Hizbullah juga menyalahkan Israel atas ledakan misterius yang menghancurkan ribuan pager dan walkie-talkie di Lebanon, yang menewaskan 32 orang dan melukai ribuan lainnya.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel telah memberikan “serangkaian pukulan yang tidak pernah dibayangkan oleh Hizbullah”, dan menyebut aksi tersebut sebagai sebuah peringatan bagi kelompok milisi tersebut. Serangan rudal Hizbullah, yang menghantam pangkalan udara Ramat David di Israel utara dekat Haifa pada Minggu dini hari, memperparah ketegangan di antara kedua pihak.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan bahwa Hizbullah telah memasuki fase baru dalam pertempuran mereka melawan Israel, menyebutnya sebagai “pertempuran perhitungan tanpa akhir”. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya di pemakaman seorang komandan senior Hizbullah yang gugur dalam serangan Israel di Beirut.
Di sisi lain, Amerika Serikat menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. John Kirby, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dalam acara “This Week” di ABC News, menyampaikan bahwa AS percaya ada cara lain untuk menghindari perang habis-habisan, serta menegaskan pentingnya menjaga agar konflik ini tidak meluas ke wilayah perbatasan Israel-Lebanon.
Sementara itu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, memperingatkan bahwa eskalasi konflik ini dapat memperparah situasi kemanusiaan di kawasan Timur Tengah, yang telah rapuh akibat perang di Suriah dan Yaman. PBB telah mempersiapkan langkah darurat, namun Grandi menekankan bahwa dampak dari perang regional yang lebih besar akan sangat sulit diatasi.
Di tengah meningkatnya ketegangan ini, spekulasi tentang kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza semakin suram. Meski demikian, Kirby tetap optimistis bahwa peluang untuk gencatan senjata masih ada sebelum Presiden Joe Biden menyelesaikan masa jabatannya pada Januari 2025.
Peperangan yang terus meningkat antara Israel dan Hizbullah, ditambah konflik yang masih berlangsung di Gaza, menimbulkan kekhawatiran besar akan dampak yang lebih luas di kawasan ini, dengan ancaman perang habis-habisan yang semakin nyata.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Ketegangan Israel-Hizbullah Memuncak, Ancaman Perang Habis-habisan di Ambang Pintu dapat Anda temukan pada International dan di tulis oleh Marcel