Education
Kesetaraan Gender dalam Keluarga

usmtv.id (usmnews) – Kesetaraan gender dalam keluarga bukan sekadar sebuah konsep, namun sebuah kebutuhan mendesak di era modern ini. Giwo, seorang aktivis yang aktif memperjuangkan kesetaraan gender, mengakui bahwa hal ini tidak bisa lagi dikompromikan. Menurutnya, kesetaraan gender bukan sekadar soal status pasangan yang seimbang, namun lebih dari itu.
Dalam sebuah pidatonya di Sidang Komisi Status Perempuan ke-68 di PBB, Giwo menekankan bahwa kesetaraan melampaui pembagian peran dalam pengambilan keputusan atau perencanaan keluarga. Hal ini juga mencakup tanggung jawab dalam rumah tangga, pencarian nafkah, dan pengasuhan anak. Sebuah keluarga yang kuat dan saling mendukung akan memberdayakan baik laki-laki maupun perempuan untuk mencapai aspirasi bersama.
Namun, realitas menunjukkan bahwa dalam keluarga masih jauh dari optimal. Tanpa kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, keluarga dan masyarakat akan mengalami kurangnya rasa saling menghormati. Padahal, keluarga merupakan fondasi dari seluruh tatanan masyarakat.
Giwo meyakini bahwa kesetaraan gender dalam keluarga membawa tiga manfaat krusial. Pertama-tama, meningkatkan keharmonisan dan kedamaian di dalam rumah tangga, yang pada gilirannya memberikan landasan yang stabil bagi masyarakat secara keseluruhan. Kedua, memperbaiki kesejahteraan keluarga secara menyeluruh, dengan memastikan bahwa setiap anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Dan yang ketiga, memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa secara keseluruhan, karena keluarga yang seimbang dalam hal gender cenderung mampu menghasilkan individu yang lebih produktif dan berpotensi.
Peran perempuan sebagai arsitek struktur keluarga dan masyarakat memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan, baik di tingkat regional seperti ASEAN maupun di tingkat global. Kesetaraan gender dalam keluarga bukan hanya sebuah ideologi, melainkan sebuah kebutuhan strategis untuk membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan sejahtera.
Dengan memperkuat kesetaraan gender dalam keluarga, kita tidak hanya memperkuat hubungan antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga membangun pondasi yang kokoh bagi kemajuan bangsa secara menyeluruh. Ini bukan hanya tentang menciptakan kesempatan yang setara, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan di mana semua anggota keluarga merasa dihargai, didukung, dan mampu mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Hanya dengan demikian, kita dapat meraih tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua.