Nasional

Kericuhan Pasca-Pengeroyokan ‘Matel’ di Jaksel Berujung Kerugian Besar: Sembilan Kios dan Enam Motor Ludes Terbakar

Published

on

Jakarta (usmnews) di kutip dari detiknews Peristiwa tragis pengeroyokan yang menimpa dua orang yang diduga berprofesi sebagai debt collector atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘mata elang’ (matel) di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Jumat pagi (12/12/2025), berbuntut panjang dan menimbulkan dampak kerugian material yang signifikan. Kericuhan yang meledak setelah insiden pengeroyokan tersebut dilaporkan memicu aksi pembakaran oleh massa yang mengakibatkan sembilan unit kios dan enam sepeda motor hangus dilalap api.

Insiden ini tidak hanya menyita perhatian publik tetapi juga menunjukkan betapa rentannya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat ketika amarah massa tidak dapat dibendung. Menurut keterangan resmi dari pihak berwenang, kericuhan ini merupakan respons spontan dan brutal pasca-pengeroyokan yang menewaskan salah satu dari dua debt collector tersebut.

Laporan Kerugian Material

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Asril Rizal, membenarkan dan merinci kerugian material yang diakibatkan oleh amuk massa tersebut. “Berdasarkan data yang kami kumpulkan di lapangan, objek yang terbakar meliputi sembilan kios dan enam unit kendaraan roda dua,” ungkap Asril kepada awak media, Jumat (12/12/2025). Ia menambahkan bahwa selain kios dan sepeda motor, terdapat pula laporan mengenai satu unit kendaraan roda empat yang juga menjadi korban pembakaran, meskipun rincian kondisinya masih dalam pendataan lebih lanjut.

Total kerusakan ini mengindikasikan tingkat keparahan kericuhan yang terjadi. Pembakaran properti dan kendaraan ini diduga dilakukan oleh sekelompok massa yang tersulut emosi, meskipun motif pasti di balik aksi pembakaran ini apakah terkait langsung dengan kasus pengeroyokan atau faktor lain masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.

Lokasi Kejadian dan Kronologi Awal

Area yang menjadi lokasi kejadian pembakaran adalah Jalan H Mahmud Raya Blok Langgar nomor 1, Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Lokasi ini diketahui berada tidak jauh dari ikon wilayah tersebut, yaitu Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Awal mula ketegangan dilaporkan bermula dari insiden pengeroyokan dua debt collector. Praktik penarikan kendaraan (eksekusi jaminan fidusia) yang kerap dilakukan oleh para ‘matel’ seringkali memicu perselisihan dan ketegangan di jalanan. Dalam kasus ini, perselisihan tersebut meningkat menjadi aksi kekerasan yang brutal, yang kemudian memicu reaksi massa yang lebih luas dan destruktif.

Tim pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan bergegas menuju lokasi setelah menerima laporan kebakaran. Proses pemadaman menghadapi tantangan tidak hanya dari kobaran api, tetapi juga sisa-sisa ketegangan yang masih terasa di lokasi. Berkat kesigapan petugas, api akhirnya berhasil dipadamkan, mencegah penyebaran ke area pemukiman atau bangunan lain di sekitarnya, meskipun kerugian material pada objek yang terbakar tidak dapat dihindari lagi.

Penyelidikan dan Imbauan Kepolisian

Saat ini, pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan tengah bekerja keras untuk mengusut tuntas dua insiden yang saling terkait ini: kasus pengeroyokan yang menewaskan debt collector dan kasus pembakaran properti dan kendaraan. Penyelidikan mencakup pengumpulan bukti, pemeriksaan saksi, dan pelacakan para pelaku pengeroyokan serta provokator yang bertanggung jawab atas aksi pembakaran.

Kepolisian mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing melakukan tindakan anarkis atau main hakim sendiri. Ditekankan bahwa setiap tindakan kriminal, termasuk pengeroyokan dan perusakan properti, akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Tragedi ini menjadi pengingat serius bagi semua pihak mengenai pentingnya penyelesaian sengketa melalui jalur hukum yang benar, serta perlunya penertiban praktik-praktik penarikan kendaraan yang berpotensi memicu konflik di tengah masyarakat. Kerugian sembilan kios, enam motor, dan satu mobil yang hangus terbakar menjadi catatan kelam bahwa kericuhan dan anarki hanya akan membawa kerusakan dan penderitaan bagi banyak pihak, terutama bagi para pemilik kios dan kendaraan yang kini harus menanggung kerugian besar.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version