Kepekaan keluarga kunci deteksi awal gangguan mental remaja

Jakarta (usmnews) – Dokter Spesialis Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Braghmandita Widya Indraswari, M.Sc, Sp.A, Subsp.T.K.P.(K) menegaskan bahwa keluarga harus peka terhadap perubahan perilaku remaja agar dapat mendeteksi gangguan kesehatan mental sejak dini.

Ia menekankan bahwa orang tua perlu memperhatikan setiap perubahan yang muncul pada anak. “Kunci dari deteksi adalah kewaspadaan.

Kalau keluarga merasa ada hal yang aneh atau melihat anak berubah tidak seperti biasanya, itu sudah menjadi tanda awal untuk dilakukan deteksi,” ujar Braghmandita dalam webinar bertajuk Kesehatan Mental pada Remaja yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa.

Braghmandita yang juga menjadi Anggota Satgas Remaja IDAI mencontohkan, remaja yang tadinya ceria bisa berubah menjadi pemurung. Ia

Ia juga menyebut bahwa remaja yang biasanya aktif bersosialisasi sering kali menarik diri dari pergaulan ketika mengalami masalah kesehatan mental.

Ia meminta orang tua dan lingkungan terdekat tidak menilai perubahan itu sekadar kenakalan remaja. Menurutnya, sikap yang menganggap normal justru berisiko memperburuk kondisi anak.

“Masalah remaja mungkin terlihat sepele bagi orang dewasa, tetapi bagi mereka masalah itu bisa sangat besar, bahkan sampai memicu pikiran untuk bunuh diri. Jadi, jangan pernah menganggap remeh,” tegas Braghmandita.

Ia mengajak orang tua maupun guru segera mencari pertolongan profesional ketika menemukan tanda-tanda tersebut. Menurutnya, dokter anak maupun psikolog siap membantu melalui serangkaian tes cepat atau skrining untuk mengetahui gangguan yang dialami remaja. Hasil tes akan menentukan apakah remaja membutuhkan pendampingan atau intervensi medis.

“Orang tua atau guru tidak perlu menyelesaikan sendiri. Silakan minta bantuan dokter anak, psikolog, atau profesional lain yang memang berkompeten. Kami terbuka untuk mendengarkan dan membantu,” kata Braghmandita menutup pemaparannya.