Connect with us

Business

Kendaraan Listrik BYD Resmi Buka Pabrik di Rayong, Thailand

Published

on

Baca juga berita yang lain : Business

JAKARTA (usmnews) – Kendaraan raksasa listrik China, BYD, resmi membuka pabrik di Thailand pada Kamis (4/7/2024), melanjutkan ekspansi internasional perusahaan tersebut meskipun ancaman perlambatan pasar dan kenaikan tarif impor ke Uni Eropa (UE) membayangi.

Pabrik baru ini terletak di Rayong, sebuah kawasan industri di tenggara Bangkok, dengan kapasitas produksi mencapai 150.000 kendaraan per tahun. Kepala eksekutif BYD, Wang Chuanfu, menjelaskan bahwa produksi awal akan difokuskan pada kendaraan listrik penuh sebelum diperluas ke hibrida plug-in yang menggabungkan mesin konvensional dengan motor listrik. Thailand, yang dikenal sebagai pusat manufaktur otomotif kendaraan konvensional, kini tengah berupaya beralih ke produksi kendaraan listrik.

“Pabrik BYD Thailand memiliki kapasitas tahunan sebesar 150.000 kendaraan, termasuk empat proses utama produksi kendaraan dan suku cadang, dan akan menciptakan sekitar 10.000 lapangan kerja,” kata Wang pada upacara pembukaan.

Pada kuartal keempat tahun 2023, BYD berhasil menyalip Tesla sebagai penjual kendaraan listrik terbesar di dunia. Namun, pada semester pertama tahun 2024, Tesla kembali merebut posisi teratas. Meskipun demikian, BYD tetap optimis dengan ekspansinya dan berencana melanjutkan pembangunan pabrik kedua di Uni Eropa. Produsen mobil yang berpusat di Shenzen ini mencatat rekor laba tahunan sebesar 30 miliar yuan (sekitar Rp 66 triliun) pada tahun lalu, meskipun melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal pertama tahun 2024.

Menurut Global EV Outlook tahunan dari Badan Energi Internasional, China telah memimpin peralihan global ke kendaraan listrik, dengan hampir satu dari tiga mobil di jalanan negara itu diperkirakan akan menggunakan tenaga listrik pada tahun 2030. Namun, regulator Eropa telah menyuarakan kekhawatiran tentang “kelebihan kapasitas” yang disebabkan oleh subsidi negara yang berlebihan.

Untuk melindungi pabrikan Eropa dari impor murah dari China, Brussels telah mengusulkan kenaikan tarif sementara terhadap pabrikan China: 17,4% untuk BYD, 20% untuk Geely, dan 38,1% untuk SAIC. Tarif ini di luar bea masuk 10% yang sudah berlaku sebelumnya. Para pemimpin perdagangan UE dan China telah mengadakan pembicaraan akhir pekan lalu dalam upaya menghindari perang dagang yang sengit, namun tarif akan mulai berlaku pada hari Kamis. Meskipun tinggi, tarif UE ini jauh lebih rendah dibandingkan tarif 100% yang dikenakan Amerika Serikat pada bulan lalu terhadap mobil listrik China.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Kendaraan Listrik BYD Resmi Buka Pabrik di Rayong, Thailand dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh Risya