Entertainment
Kenapa Karakter Ahong Jadi Ikon di Si Doel Anak Sekolahan?

Jakarta (usmnews) – Rano Karno, sutradara, produser, dan penulis cerita Si Doel Anak Sekolahan, mengungkapkan bahwa karakter Koh Ahong dalam serial tersebut lahir dari pengalaman hidupnya. Ia menggambarkan Ahong sebagai seorang pengusaha keturunan Tionghoa dan rekan bisnis Rohim (diperankan oleh Tb. Maulana Husni), ayah Zaenab (Maudy Koesnaedi), ayah dari Zaenab (Maudy Koesnaedi), muncul karena terinspirasi oleh tetangga masa kecil Rano Karno yang sangat berjasa dalam hidupnya.
Rano Karno mengungkapkan bahwa karakter Ahong dalam serial ini terinspirasi oleh pengalaman masa kecilnya yang penuh tantangan. Menurutnya, tetangga keluarganya yang berasal dari etnis Tionghoa memberikan banyak bantuan, terutama ketika kondisi ekonomi keluarganya sedang sulit. “Di Si Doel ada tokoh namanya Ahong, karena tetangga saya keluarga Tionghoa yang sangat membantu saya pada waktu saya kecil,” ujar Rano dalam wawancara di YouTube Daniel Mananta Network. “Itu terimajinasi,” tambahnya, menceritakan bagaimana ia menggali ingatan masa lalu untuk menciptakan karakter Ahong.
Sebagai anak seniman yang hidup dalam keterbatasan pada masa itu, Rano Karno harus membantu orang tuanya mencari nafkah sejak usia dini. Ia bahkan memelihara burung dara, lalu menjualnya, dan juga menjual kue yang diberikan oleh tetangga Tionghoanya. Rano mengenang, “Apa yang ada dalam buku Si Doel Anak Betawi zaman dulu, aku ikuti. Ini (otak) jalan, bagaimana cara cari uang. Jual kue, masuk kampung keluar kampung saya lakukan.”
Bukan hanya karakter Ahong yang terinspirasi oleh masa kecil Rano, namun juga berbagai elemen lain yang ada dalam serial tersebut. Rano mengungkapkan bahwa ia menghadirkan oplet dalam Si Doel Anak Sekolahan sebagai bagian dari imajinasinya saat menghadapi masa-masa sulit. “Oplet itu buat saya imajinasi. Dulu kalau saya sekolah, saya jalan kaki, selalu oplet seliweran. ‘Kapan saya bisa naik oplet?’ Karena enggak mungkin saya bisa naik oplet, saya enggak punya ongkos, sangat kemahalan,” kenangnya.
Sementara itu, Rano terinspirasi untuk menciptakan karakter utama Si Doel setelah ia membaca novel Si Doel Anak Betawi sejak usia 8 tahun. Rano menganggap karakter Doel sebagai penyelamatnya dalam hidup yang penuh perjuangan. “Bagi saya, Si Doel itu adalah penyelamat. Saya menjadi rajin sekolah, walaupun untuk sekolah saya enggak mampu,” kata Rano. “Novel Si Doel Anak Jakarta itu yang membuat saya selamat. Saya menghargai orangtua saya, saya tidak pernah kecewa dengan dia,” tambahnya.
Rano Karno mencurahkan segala pengalaman hidupnya dalam setiap tokoh dan elemen cerita Si Doel Anak Sekolahan. Ia berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga penuh makna, mengenang masa-masa sulit yang pernah ia lalui, dan menyampaikan pesan tentang rasa syukur serta perjuangan hidup.