Business
Kenaikan Harga Cabai, Pemerintah Berupaya Stabilkan Pasar

Jakarta, (usmnews) – Kenaikan harga cabai, Pemerintah Berupaya untuk stabilkan pasar. Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan terjadi kenaikan signifikan pada harga cabai, terutama cabai keriting dan cabai rawit merah. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menjelaskan bahwa pemerintah sedang berupaya membanjiri pasar dengan stok cabai yang lebih banyak. Dengan langkah ini, pemerintah berharap harga cabai dapat turun secara bertahap dalam dua hingga tiga hari ke depan. Selain itu, pemerintah juga berupaya memenuhi permintaan masyarakat yang semakin meningkat.
“Kita lakukan aksi bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk membanjiri pasar tradisional, supermarket, dan pasar modern dengan stok cabai. Kita tunggu dua sampai tiga hari, insyaallah harga bisa turun dan dapat dinikmati semua warga,” ujar Sudaryono saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin malam (3/3/2025).
Sudaryono menegaskan bahwa tingginya permintaan menyebabkan kenaikan harga cabai saat ini. Sementara itu, stok yang tersedia tidak mencukupi, terutama menjelang Ramadan. “Permintaan cabai keriting dan cabai rawit jauh lebih besar dibandingkan pasokan yang ada,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoro menyebutkan bahwa harga rata-rata nasional cabai rawit merah mencapai Rp 81.700 per kilogram (kg), sementara Harga Acuan Pembelian (HAP) hanya Rp 57.000/kg. Budi juga mengakui bahwa di beberapa pasar, harga cabai rawit bahkan mencapai Rp 100.000/kg. “Kita akui ada kenaikan harga cabai, dan ini menjadi perhatian serius kami,” kata Budi dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/3/2025).
Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga cabai dengan meningkatkan pasokan ke pasar. Selain itu, langkah ini bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mencegah lonjakan harga yang lebih tinggi. Melalui koordinasi antar-kementerian, pemerintah berupaya mengembalikan harga cabai ke kondisi normal dan menjamin keterjangkauannya bagi seluruh masyarakat.