Education
Kemenko PMK Soroti Penting Kemampuan Pedagogi Hibrida Guru

Jakarta, (usmnews) – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya guru menguasai pedagogi hibrida. Pedagogi hibrida menggabungkan metode pembelajaran tradisional dengan teknologi digital atau pembelajaran daring.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Ojat Darojat, menyebutkan bahwa pengajaran di sekolah perlu memanfaatkan informasi yang tersedia di dunia maya. Ia menjelaskan bahwa dalam persaingan dunia digital, pengajaran di ruang kelas saja tidak cukup. Kegiatan pembelajaran harus mengintegrasikan teknologi untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan digital.
Menurut Ojat, literasi teknologi sangat penting untuk memfasilitasi kemampuan guru dalam mengajar.Untuk itu, guru perlu menguasai teori-teori yang terkait dengan pedagogi hibrida. Salah satu konsep yang penting adalah community of inquiry, yang melibatkan tiga elemen utama: pengajar, siswa, dan konten. Teori ini mendukung pembelajaran yang lebih mendalam, terutama dalam konteks pembelajaran daring atau hibrida.
Ojat menegaskan bahwa guru harus bisa menerjemahkan konsep tersebut dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Ia mencontohkan bahwa meskipun siswa belajar di rumah, mereka tetap bisa merasakan kehadiran guru dan berinteraksi secara virtual. Pedagogi hibrida memberi peluang bagi siswa di daerah terpencil untuk tetap membangun komunitas sosial secara daring.Namun, Ojat menekankan bahwa penerapan pedagogi hibrida harus didasari pemahaman yang baik.
Jika tidak, metode ini bisa berakhir sebagai pembelajaran darurat tanpa dasar ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk membekali diri dengan pengetahuan yang tepat sebelum mengimplementasikan pedagogi hibrida.