Connect with us

Education

Kemdiktisaintek akselerasi hilirisasi lewat Program Riset Strategis

Published

on

Jakarta (usmnews) – Dikutip dari ANTARA News. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), mengambil langkah signifikan untuk mempercepat proses hilirisasi hasil-hasil penelitian di Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui peluncuran Program Riset Strategis, sebuah inisiatif pendanaan berskala besar yang berfokus pada isu-isu krusial dan strategis yang menjadi kebutuhan nasional.

Program ambisius ini mendapatkan dukungan finansial yang besar dari Dana Abadi Pendidikan, yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dengan alokasi mencapai Rp1,1 triliun. Suntikan dana yang substansial ini menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk mengubah output penelitian dari sekadar publikasi ilmiah menjadi produk, teknologi, atau kebijakan yang memiliki dampak nyata bagi pembangunan bangsa.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif perguruan tinggi. Ia menekankan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus lebih proaktif dalam menjalin kolaborasi yang erat dengan dunia industri. Tujuannya adalah memastikan bahwa riset yang dihasilkan tidak hanya berputar di menara gading akademis, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan praktis dan tantangan yang dihadapi oleh negara.

“Perguruan tinggi harus lebih proaktif menjalin kolaborasi dengan dunia industri agar riset yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan bangsa. Melalui program ini, kita ingin mendorong lahirnya startup inovatif dan solusi konkret untuk pembangunan nasional,” kata Menteri Brian saat Peluncuran Program Riset Strategis di Jakarta, Senin

Menteri Brian lebih lanjut menjelaskan bahwa sasaran dari Program Riset Strategis ini melampaui sekadar menciptakan riset dasar (basic research) baru. Tujuan utamanya adalah untuk melahirkan industri baru yang secara fundamental berbasis pada sains dan teknologi yang dikembangkan oleh para peneliti di dalam negeri. Dengan kata lain, program ini diarahkan sebagai katalisator untuk pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, memberikan rincian teknis mengenai pelaksanaan program ini. Ia menjelaskan bahwa Program Riset Strategis telah dirancang dalam tiga skema pendanaan utama, yaitu skema mandatori (penelitian yang wajib dilakukan sesuai arahan pemerintah), invitasi (penelitian berdasarkan undangan kepada peneliti atau institusi tertentu), dan kompetisi (penelitian yang didanai melalui seleksi proposal terbuka).

Selain pembagian skema, program ini juga dikembangkan menjadi tiga klaster utama yang menjadi fokus target luaran riset. Klaster-klaster tersebut meliputi: Peneliti Unggul (berfokus pada pengembangan kapasitas dan kualitas individu peneliti), Riset Berdampak (berfokus pada penelitian yang menghasilkan dampak sosial dan ekonomi signifikan), dan Hilirisasi Riset Strategis (berfokus pada komersialisasi dan implementasi hasil penelitian ke sektor industri atau publik). Dirjen Fauzan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Keuangan yang telah memfasilitasi penggunaan Dana Abadi Pendidikan untuk program vital ini.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPDP, Sudarto, turut menegaskan bahwa keterlibatan LPDP dalam Program Riset Strategis merupakan wujud komitmen pemerintah yang tak tergoyahkan dalam mendukung penelitian yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat Indonesia. Sebagai entitas pengelola dana publik, ia menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara pemerintah, peneliti, dan perguruan tinggi dalam mengelola dana ini secara akuntabel.

Terkait isu kepemilikan, Sudarto memastikan bahwa meskipun pendanaan bersumber dari dana publik, hak cipta atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari riset yang dihasilkan akan tetap berada di tangan peneliti dan perguruan tinggi yang bersangkutan. Langkah ini diambil untuk memberikan insentif dan jaminan hukum kepada para peneliti agar mereka lebih termotivasi dalam menghasilkan inovasi dan memimpin proses hilirisasi.

Harapan besar diletakkan pada Program Riset Strategis ini. Sudarto menutup pernyataannya dengan optimisme, “Semoga melalui peluncuran ini, Program Riset Strategis benar-benar dapat menghadirkan hasil riset yang berdampak nyata bagi masyarakat.” Secara keseluruhan, inisiatif ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam ekosistem riset nasional, dari orientasi akademik semata menjadi orientasi pada inovasi, komersialisasi, dan kontribusi langsung terhadap pembangunan ekonomi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *