Connect with us

Entertainment

Kembalinya Hamish Daud: Tantangan Fisik dan Teror di “Malam 3 Yasinan”

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari kompas.com Setelah sekian lama absen dari layar lebar, aktor Hamish Daud akhirnya menandai kembalinya ia ke dunia seni peran melalui sebuah proyek yang menantang. Tidak tanggung-tanggung, untuk momen comeback-nya ini, Hamish memilih jalur yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya. Ia terlibat dalam film berjudul Malam 3 Yasinan, yang merupakan debut pertamanya dalam menjajal genre horor. Keputusan ini membawa pengalaman baru yang signifikan bagi Hamish, mengingat genre horor dikenal memiliki tuntutan stamina fisik dan stabilitas mental yang jauh lebih berat dibandingkan film drama biasa. Dalam sesi wawancara yang berlangsung di Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Minggu (21/12/2025), Hamish secara terbuka membagikan pengalamannya. Ia mengakui bahwa syuting film horor memberikan sensasi kelelahan yang luar biasa, jauh melampaui apa yang pernah ia rasakan saat bermain drama. Intensitas adegan, atmosfer yang dibangun, serta kebutuhan emosi yang tinggi membuatnya merasa sangat terkuras energinya.

Bagi suami Raisa ini, sensasi “babak belur” saat syuting horor adalah sesuatu yang benar-benar baru dan mengejutkan. Solidaritas di Tengah Kelelahan. Meskipun harus menghadapi rasa lelah yang ekstrem, Hamish justru menemukan sisi positif yang sangat kuat dari proses produksi ini. Ia mengungkapkan bahwa beratnya medan syuting tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, melainkan juga oleh seluruh kru dan jajaran pemain lainnya. Kondisi “menderita bersama” ini secara tidak langsung justru menciptakan ikatan emosional yang erat di lokasi syuting.Hamish menggambarkan atmosfer kerja tersebut sangat menyenangkan karena adanya rasa kebersamaan layaknya sebuah keluarga. Karena sebagian besar pemeran di Malam 3 Yasinan adalah teman-teman lama, rasa lelah tersebut dapat diredam dengan keseruan dan canda tawa di sela-sela pengambilan gambar. Solidaritas inilah yang membuat proses syuting yang berat tetap terasa dinamis dan penuh semangat.

Ruang Kreativitas dan Pembelajaran. Selain faktor pertemanan, kepuasan Hamish dalam proyek ini juga bersumber dari gaya kepemimpinan sang sutradara, Yannie Sukarya. Hamish merasa sangat dihargai sebagai aktor karena diberikan kebebasan berekspresi. Yannie memberikan ruang yang luas bagi para pemain untuk melakukan improvisasi dan mengeksplorasi sisi artistik karakter mereka, sehingga akting tidak terasa kaku. Momen ini juga dimanfaatkan Hamish sebagai ajang pembelajaran. Ia merasa beruntung bisa beradu peran dan “mencuri ilmu” dari rekan-rekannya yang berpengalaman, seperti Wulan Guritno yang juga bertindak sebagai produser, serta aktor senior Piet Pagau. Setiap adegan yang ia mainkan dianggapnya sebagai pelajaran baru yang memperkaya kemampuan aktingnya setelah lama vakum. Secara garis besar, film Malam 3 Yasinan mengangkat kisah tragis dan misterius yang menimpa keluarga besar Djoyodiredjo. Berlatar belakang era tahun 80-an, keluarga ini dikenal sebagai pengusaha gula yang sangat kaya raya.

Namun, kehidupan glamor mereka berubah drastis menjadi mimpi buruk setelah kematian salah satu anggota keluarga bernama Sara.Premis cerita berpusat pada momen sakral malam yasinan. Tepat pada malam pertama yasinan digelar, teror mengerikan mulai bermunculan dan menghantui orang-orang yang tersisa. Teror demi teror ini perlahan mulai menguak berbagai rahasia kelam yang selama ini disembunyikan rapat-rapat oleh keluarga Djoyodiredjo.Film yang menjanjikan ketegangan ini didukung oleh deretan bintang papan atas. Selain Hamish Daud, film ini juga dibintangi oleh Shaloom Razade, Farhan Rasyid, Wulan Guritno, Amanda Gratiana Soekasah, Janna Soekasah Joesoef, Yasmine Aqeela, Baim Wong, dan Izabel Jahja. Para penikmat film horor Indonesia dapat menyaksikan misteri keluarga Djoyodiredjo ini di bioskop mulai tanggal 8 Januari 2026.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *