Connect with us

Sports

Kegagalan Manchester United Raih Tiga Poin di Old Trafford

Published

on

Jakarta (usmnews) – Dikutip dari detikinet Laga pekan ke-14 Liga Premier Inggris yang mempertemukan Manchester United (MU) dan West Ham United di Old Trafford pada Kamis (4/12/2025) malam WIB berakhir dengan hasil yang sangat mengecewakan bagi kubu tuan rumah. Setan Merah hanya mampu bermain imbang 1-1, sebuah hasil yang terasa seperti kehilangan dua poin krusial. Meskipun sempat unggul, MU harus pasrah melihat kemenangan yang sudah di depan mata sirna menjelang akhir pertandingan. Sejak awal, Manchester United tampil dominan dalam penguasaan bola, mencatatkan angka impresif sebesar 65% sepanjang babak pertama. Namun, dominasi tersebut tidak diiringi dengan efektivitas serangan. Berbagai upaya yang dilancarkan oleh para pemain seperti Bryan Mbeumo dan Joshua Zirkzee gagal menembus lini pertahanan West Ham yang disiplin di bawah arahan Nuno Espirito Santo. Kedudukan 0-0 pun bertahan hingga jeda, menimbulkan kekhawatiran di kalangan suporter.

Kebuntuan akhirnya terpecahkan di menit ke-57. Bek kanan andalan, Diogo Dalot, berhasil mencetak gol pembuka lewat sontekan dari jarak dekat, memanfaatkan umpan silang dari Casemiro yang sempat membentur pemain lawan. Gol ini seolah memberikan angin segar dan harapan bagi pendukung setia MU bahwa tiga poin penting sudah aman dalam genggaman. Sayangnya, situasi berbalik drastis di sisa waktu pertandingan.West Ham, yang bermain lebih agresif dalam mengejar ketertinggalan, berhasil menyamakan skor pada menit ke-83. Melalui skema serangan balik cepat, Jarrod Bowen mengirimkan umpan akurat kepada Soungoutou Magassa, yang sukses menaklukkan penjaga gawang Andre Onana. Walaupun kapten Bruno Fernandes sempat memiliki dua peluang emas di masa injury time, penampilan gemilang kiper West Ham, Alphonse Areola, membuat skor 1-1 bertahan hingga akhir, memaksa Setan Merah kembali kehilangan poin penting di kandang.

Badai Kritik Menghantam Ruben Amorim dan Patrick Dorgu, hasil imbang yang terasa seperti kekalahan ini segera memicu badai kritik yang sangat hebat di media sosial. Pelatih Ruben Amorim dan bek Patrick Dorgu menjadi dua nama yang paling disorot, bahkan mendominasi daftar topik trending di platform X.com (sebelumnya Twitter) pada pagi harinya. Pusat kritik yang dialamatkan kepada Ruben Amorim adalah keputusan kontroversialnya dalam melakukan pergantian pemain. Ketika tim sedang unggul 1-0, ia memutuskan untuk menarik keluar Dalot dan Zirkzee, lalu memasukkan Patrick Dorgu dan Manuel Ugarte. Perubahan strategi ini dinilai oleh banyak warganet sebagai titik balik negatif yang membuat Manchester United kehilangan kontrol dan momentum permainan.Beberapa penggemar mengungkapkan kekesalannya secara terbuka. Akun @yipmualip menyindir bahwa “3 point lepas gegara keputusan substitution katro amorim,” menyiratkan bahwa ini bukanlah kali pertama keputusan pergantian pemain Amorim merugikan tim.

Kritikan senada datang dari @hasyim_asyari17, yang mempertanyakan logika pelatih: “Menang 1-0 doang kek berasa menang 10-0 kali ya. Langsung ganti pemain malah nahan. Lucu sekali amorim ni.” Bahkan, salah satu pengguna lain, @HIROCLOUD1, menyoroti bahwa Amorim diduga sudah mengetahui bahwa Dorgu merasa tidak percaya diri saat memegang bola, namun tetap memaksakan pemain tersebut masuk di tengah tekanan pertandingan yang krusial.Sementara itu, Patrick Dorgu, bek asal Denmark yang dimasukkan Amorim, juga menjadi sasaran utama kemarahan publik. Penampilan Dorgu, menurut warganet, justru memperburuk kondisi tim. Banyak yang menganggap kehadirannya membuka celah bagi lawan. Akun @wanskyyyy secara dramatis berkomentar, “setiap dorgu pegang bola disitu lawan ada peluang ngegolin,” menunjukkan betapa frustrasinya penggemar melihat kontribusi sang pemain.

Kombinasi antara Dorgu dan Ugarte dalam rotasi pemain dianggap sebagai formula kegagalan. Pengguna @bapaksiapaya meringkas sentimen umum dengan tegas: “dorgu + ugarte = kehancuran MU. harusnya ada kesempatan naik peringkat, malah ketahan dikandang sendiri.” Bahkan, Dorgu dituding sebagai pemain yang minim visi. Akun @warlok____ mendeskripsikannya sebagai “pemain tanpa visi, modal grudak gruduk dan berlari,” memperjelas kekecewaan terhadap kurangnya kontribusi strategis sang bek. Keseluruhan reaksi di media sosial ini menunjukkan betapa tingginya kekecewaan kolektif pendukung Manchester United terhadap hasil pertandingan dan keputusan teknis yang dianggap fatal oleh tim pelatih.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *