Sports
Kalah 10-21, 14-21, Jonatan Christie Awali WTF 2025 dengan Hasil Minor

Semarang (usmnews) – Dikutip dari cnninconesia.com Perjalanan wakil tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, dalam turnamen penutup musim yang prestisius, BWF World Tour Finals 2025, harus diawali dengan hasil yang kurang memuaskan. Bertanding di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, China, pada hari Rabu (17/12), pemain yang akrab disapa Jojo ini harus mengakui keunggulan wakil tangguh asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Jojo menelan kekalahan dalam pertarungan straight game atau dua gim langsung dengan skor akhir yang cukup mencolok, yakni 10-21 dan 14-21.
Dominasi Kunlavut di Gim Pertama
Sejak dimulainya gim pertama, Jonatan Christie tampak kesulitan untuk menemukan performa terbaiknya. Penampilannya terlihat tidak meyakinkan dan ia gagal mengembangkan pola permainan yang biasanya menjadi andalannya. Di sisi lain, Kunlavut Vitidsarn tampil sangat siap dan tenang. Juara dunia asal Thailand tersebut dengan cerdik memanfaatkan kondisi Jojo yang belum in.

Banyaknya kesalahan sendiri (unforced errors) yang dilakukan oleh Jonatan menjadi keuntungan besar bagi lawan. Kunlavut langsung tancap gas di awal laga, memimpin dengan skor 5-2. Dominasi ini terus berlanjut hingga interval gim pertama, di mana Jonatan tertinggal cukup jauh dengan selisih enam poin pada kedudukan 5-11.
Selepas jeda interval, situasi di lapangan tidak banyak berubah. Kendali permainan sepenuhnya berada di tangan Kunlavut, sementara Jonatan masih tampak buntu dan kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu. Jarak poin pun semakin melebar; Kunlavut sempat memimpin jauh 14-5, kemudian 18-9. Gim pertama pun berakhir dengan cepat untuk kemenangan Kunlavut dengan skor telak 21-10.
Upaya Bangkit yang Kandas di Gim Kedua
Memasuki gim kedua, harapan untuk melihat kebangkitan Jonatan sempat tertahan di awal laga. Ritme permainan Jojo masih belum stabil, sehingga ia kembali tertinggal dalam perolehan poin. Kunlavut, yang sudah berada di atas angin, mampu mencuri poin-poin cepat dan unggul 6-2. Tekanan terus diberikan oleh wakil Thailand tersebut hingga interval gim kedua ditutup dengan keunggulan 11-6.

Namun, angin segar sempat berhembus bagi kubu Indonesia selepas interval gim kedua. Jonatan mulai menunjukkan perbaikan performa. Ia bermain lebih sabar dan taktis dalam meladeni reli-reli panjang yang diterapkan Kunlavut. Kesabaran ini membuahkan hasil manis, di mana Jojo perlahan tapi pasti mulai memangkas jarak ketertinggalan. Ia berhasil mendekat di angka 10-13, dan terus menempel ketat hingga skor berubah menjadi 13-15.
Momen tersebut sempat membuka asa bagi Jonatan untuk memaksakan terjadinya rubber game. Sayangnya, momentum kebangkitan itu tidak bertahan lama. Kunlavut Vitidsarn mampu kembali mengambil alih kendali permainan dan meredam agresivitas Jonatan di poin-poin kritis. Setelah skor 13-15, Kunlavut melesat meninggalkan Jonatan dan menutup gim kedua dengan kemenangan 21-14, sekaligus memastikan kekalahan bagi wakil Indonesia tersebut di laga fase grup ini.







