Nasional
Jokowi Pertimbangkan Maju sebagai Ketum PSI

Jakarta – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sedang mempertimbangkan peluang maju sebagai calon ketua umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Analis politik menilai langkah ini akan membawa dampak besar bagi partai tersebut.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyatakan bahwa Jokowi tidak akan menemukan lawan sepadan jika maju sebagai Ketum PSI. “Tidak ada kader PSI yang berani menantang Jokowi dalam pemilihan internal,” ujarnya. Mantan Presiden dua periode ini memiliki elektabilitas dan pengaruh politik yang sangat besar.
Adi menambahkan bahwa posisi Ketum PSI terlalu kecil untuk figur sekelas Jokowi. “PSI belum pernah lolos ke parlemen. Jokowi lebih cocok memimpin partai besar seperti PDIP atau Golkar,” tegasnya. Namun, jika Jokowi tetap memilih PSI, partai ini akan mendapatkan keuntungan signifikan.
Kehadiran Jokowi sebagai Ketum PSI akan meningkatkan peluang partai tersebut lolos ke parlemen pada Pemilu 2029. “Jokowi memiliki magnet politik yang kuat. Ambang batas parlemen yang turun juga memperbesar peluang PSI,” jelas Adi.
Jokowi sendiri mengaku masih melakukan kalkulasi matang sebelum memutuskan mendaftar. “Saya tidak ingin mengambil risiko kalah dalam pemilihan internal,” katanya. Meski begitu, para pengamat meyakini bahwa keputusan Jokowi akan menjadi momentum penting bagi PSI.
Jika Jokowi resmi memimpin PSI, partai ini akan mendapatkan sorotan media dan dukungan publik lebih besar. Namun, tantangan seperti membangun struktur partai dan meraih kepercayaan pemilih tetap harus diatasi.