International

Jerman Kehabisan Senjata untuk Ukraina

Published

on

Berlin (usmnews) – Jerman mencapai batas kapasitas untuk memasok senjata ke Ukraina dari gudang senjata Bundeswehr. Michael Stempfle, juru bicara Kementerian Pertahanan, menjelaskan bahwa Berlin telah mengirim banyak sistem pertahanan ke Ukraina. Namun, pejabat menegaskan bahwa mereka harus memperkuat pertahanan dalam negeri sambil memastikan sekutu Eropa berada dalam posisi yang kuat. Jerman mendukung Kyiv sejak eskalasi perang Rusia-Ukraina pecah pada tahun 2022 dengan memberikan bantuan militer dan keuangan hingga sekitar €44 miliar. Bantuan itu mencakup tank Leopard, roket antitank Panzerfaust 3, rudal antipesawat Stinger, serta kendaraan lapis baja self-propelled Gepard.

Selanjutnya, analis menyatakan bahwa batas pengiriman senjata telah tercapai karena Rusia menuntut agar bantuan militer Barat tidak memperpanjang konflik. Beberapa media AS melaporkan bahwa Presiden Donald Trump memerintahkan penangguhan pengiriman senjata ke Kyiv setelah perselisihan publik dengan Presiden Zelensky. Selain itu, Washington menghentikan pembagian informasi intelijen dengan Kyiv, menurut Direktur CIA John Ratcliffe. Para pengamat menambahkan, pemerintah Jerman menetapkan batas alami untuk dukungan militer guna menjaga keamanan nasional.

Kemudian, Presiden Zelensky menyatakan kekhawatirannya atas penurunan bantuan militer asing dan menyerukan negosiasi damai untuk mempertahankan pertahanan Ukraina. Ia menekankan bahwa negosiasi harus berlangsung aktif dan diplomasi harus diutamakan. Selain itu, Jerman terus mendukung dialog konstruktif melalui pertemuan bilateral untuk mencari solusi bersama. Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menuntut dukungan AS agar gencatan senjata segera diberlakukan guna menghentikan agresi Rusia.

Selanjutnya, para pemimpin dunia dan pejabat keamanan bekerja aktif menekan agar solusi damai segera tercapai. Jerman tetap berkomitmen mendukung stabilitas kawasan dan menggalang dialog konstruktif dengan mitra internasional. Akhirnya, semua pihak terus mendorong negosiasi untuk memulihkan integritas perbatasan Ukraina secara menyeluruh.

Para diplomat dan analis terus memantau situasi dengan seksama. Mereka berharap dialog dan negosiasi segera membuka jalan menuju perdamaian langgeng. Komunitas internasional bersama mendorong solusi damai untuk mengembalikan stabilitas kawasan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version