Jepang Kekurangan Pasokan Beras, Imbas Gelombang Turis

(usmnews) – Jepang kini menghadapi situasi kekurangan pasokan beras yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir. kekurangan ini disebabkan oleh kombinasi cuaca buruk dan meningkatnya jumlah wisatawan, ditambah dengan kebijakan ketat terkait beras di negara tersebut.

Menurut laporan terbaru dari Departemen Pertanian AS (USDA), Jepang telah berjuang melawan kekurangan beras selama beberapa bulan terakhir. “Sepanjang musim panas 2024, Jepang mengalami kekurangan beras yang mengakibatkan banyak supermarket kehabisan stok. Permintaan yang melebihi produksi dalam tiga tahun terakhir menyebabkan cadangan beras menipis hingga mencapai level terendah dalam lebih dari 20 tahun,” tulis USDA.

Kondisi ini semakin diperparah oleh perilaku konsumen yang menimbun beras sebagai persiapan menghadapi musim topan dan potensi gempa bumi besar, seperti yang ditambahkan oleh USDA.

Pada Agustus 2024, laporan menunjukkan bahwa banyak supermarket di Jepang sering kehabisan beras putih, sehingga beberapa toko membatasi jumlah pembelian yang diperbolehkan. Media lokal NHK juga mencatat bahwa kekurangan stok beras berkaitan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang mendorong permintaan untuk sushi dan hidangan berbasis nasi lainnya.

Harga beras di Jepang melonjak mencapai 16.133 yen (sekitar Rp 1,6 juta dengan kurs Rp 104,45 per yen) per 60 kg pada Agustus 2024, meningkat sebesar 3 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 5 persen lebih tinggi dibandingkan awal tahun.

Data dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MFAA) Jepang menunjukkan bahwa inventaris beras swasta di negara itu hanya mencapai 1,56 juta ton pada Juni 2024, yang merupakan level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap ketersediaan dan harga beras, yang merupakan makanan pokok bagi masyarakat Jepang.